beritaenam.com, Kudus – Fadli Zon enggan meminta maaf terkait puisi ‘Doa yang Ditukar’. Kelompok warga yang menyebut diri Aliansi Santri Membela Kiai (Asmak) Kabupaten Kudus, Jateng, mengancam akan membuat jeblok perolehan suara paslon yang didukung Fadli di Pilpres mendatang.
Kelompok Asmak ini pernah menggelar aksi di Alun-alun Kudus, Jumat (8/2) lalu, menuntut Fadli Zon meminta maaf atas puisi yang dinilai menghina ulama, khususnya KH Maimoen Zubair.
“Kalau memang seperti itu (enggan meminta maaf), kami menindalanjuti aksi kami dengan cara yang lain. Jadi kita tunggu saja,” M Sa’roni, perwakilan Asmak, Senin (11/2/2019) sore.
“Kalau seperti itu, ya mau apalagi. Tentunya bagaimana kami ingin menunjukkan bahwa kami punya kekuatan di 17 April nanti. Bukan aksi, tapi gerakan masif bahwa kami akan menunjukkan calonnya akan kalah di Kudus,” lanjutnya, seperti dikutip dari detik.com
Supriyono, anggota Asmak lainnya, menambahkan pihaknya masih berharap Fadli Zon meminta maaf. “Jika masih enggan, itu menjadi bukti keangkuhan Fadli Zon,” kata dia.
Jika Fadli Zon masih saja tak meminta maaf, kat Supriyono, itu artinya Fadli menghendaki aksi-aksi yang mempersoalkan puisinya akan semakin melebar.
“Kalau untuk aksi lanjutan, kami masih menunggu respons yang bersangkutan,” pungkasnya.