Beritaenam.com
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya
No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya
No Result
View All Result
Beritaenam.com
No Result
View All Result
Home News

Faisal Basri : Ganti Saja Menteri Yang Gandrung Mengimport

admin by admin
18/03/2021
in News
0
Faisal Basri : Ganti Saja Menteri Yang Gandrung Mengimport
8
SHARES
108
VIEWS

“Bapak Presiden, mereka mau gampangnya saja — lebih mengedepankan value extraction alias percaloan yang menguntungkan  segelintir orang, dibanding value creation dengan kebijakan kreatif dan inovatif yang menaburkan kemaslahatan bagi banyak orang.” 

Ekonom senior Faisal Basri menyoroti rencana pemerintah mengimpor satu juta ton beras pada tahun ini. Ia menilai jumlah beras yang akan didatangkan tersebut cukup besar.

“Tak ada halilintar, tak ada guruh, tiba-tiba pemerintah hendak mengimpor beras dalam jumlah cukup besar tahun ini. Satu juta ton, separuhnya untuk meningkatkan cadangan beras pemerintah (CBP) dan separuh lagi untuk memenuhi kebutuhan Bulog,” ujar ujar Faisal dalam laman pribadinya faisalbasri.com.

Rencana impor beras itu dipaparkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada pekan lalu. Bahkan, tutur dia, Menteri Perdagangan mengakui telah memiliki jadwal untuk mewujudkan rencana impor itu.

Faisal mengingatkan pemerintah agar tidak mengulangi kesalahan pada tahun 2018.

Kala itu, dengan tingkat produksi yang bisa dikatakan tidak buruk, Faisal melihat lonjakan impor sepanjang tahun 2018 mengakibatkan stok yang dikuasai oleh pemerintah untuk PSO/CBP naik hampir 4 juta ton sedangkan penyalurannya anjlok dari 2,7 juta ton menjadi 1,9 juta ton.

Akibatnya, stok beras melonjak lebih dua kali lipat dari 0,9 juta ton pada akhir 2017 menjadi 2 juta ton pada akhir 2018.

Bulog pun, menurut dia, kewalahan mengelola stok sebanyak itu. Bahkan, hingga kini Bulog masih memiliki stok beras impor ratusan ribu ton sisa pengadaan tahun 2018.

“Kualitas beras yang dikelolanya merosot, bahkan ada yang menjadi tidak layak konsumsi. Ongkos ‘uang mati’ pun tentu saja meningkat. Yang lebih mendasar lagi, kemampuan Bulog menyerap beras dari petani menjadi terbatas,” tutur dia.

Meskipun kala itu memang butuh impor beras untuk stabilisasi harga menjelang pemilu, namun Faisal menilai jumlahnya melebihi kebutuhan.

Tak ayal, harga gabah kering di tingkat petani sempat merosot ke titik terendah dalam 9 bulan terakhir.

Ia mengatakan penyebab lain dari penurunan harga adalah waktu pelaksanaan impor yang ganjil, yakni impor relatif tinggi ketika masa panen atau tatkala terjadi surplus dan sangat sedikit ketika sedang mengalami defisit, alias konsumsi lebih besar dari produksi.

 

 

Previous Post

Pembunuhan Munir & Extra Judicial Killing KM 50

Next Post

Dubes Inggris: All England Tak Menarik Tanpa Kehadiran Atlet Indonesia

admin

admin

Next Post
Dubes Inggris: All England Tak Menarik Tanpa Kehadiran Atlet Indonesia

Dubes Inggris: All England Tak Menarik Tanpa Kehadiran Atlet Indonesia

Beritaenam.com berisi orang-orang profesional. Sudah lulus Uji Kompetensi Dewan Pers. Berintegritas dan berpengalaman di dunia jurnalistik.

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan

No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Jabar
    • Bandung Raya

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan