beritaenam.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo menggelar peringatan malam Nuzulul Quran di Bulan Ramadan 1440 Hijriah di Istana Negara, Selasa, 21 Mei 2019. Menurut Jokowi, peringatan Nuzulul Quran yang digelar di Istana Kepresidenan merupakan tradisi diwariskan oleh Presiden pertama RI Soekarno.
“Ketika pendiri bangsa peringati Nuzulul Quran dengan Bung Karno mentradisikan peringatan Nuzulul Quran di Istana. Ini adalah masukan dari ulama sebagai rasa syukur,” kata Jokowi dalam sambutannya di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 21 Mei 2019.
Jokowi melanjutkan, peringatan Nuzulul Quran memiliki makna ganda bagi bangsa. Tak hanya keagamaan, namun makna kebangsaan.
Lebih lanjut, Jokowi menyebut, melalui peringatan Nuzulul Quran manusia bisa menggali banyak inspirasi untuk teguhkan persatuan bangsa, untuk menahan ego kelompok, ego golongan dan perkuat semangat kebangsaan.
“Melalui peringatan Nuzulul Quran kita teguhkan komitmen manusia di muka bumi untuk menciptakan kebaikan dan tidak membuat kerusakan. Membangun tatanan sosial yang rukun, damai, dan tingkatkan kesejahteraan,” lanjut Jokowi.
Dalam acara tersebut, mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang (TGB) mengisi tausiah dalam peringatan Nuzulul Quran. Menurutnya, hanya di Indonesia peringatan Nuzulul Quran dilakukan di Istana Negara.
“Bahkan bapak presiden, bapak wakil presiden setahu saya tidak ada peringatan Nuzulul Quran dilaksanakan di Istana Negara seperti Indonesia,” ujar TGB.
Dalam acara ini, Presiden Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Selain itu, acara peringatan Nuzulul Quran turut dihadiri menteri kabinet kerja, kepala tinggi negara, duta besar negara sahabat, tokoh masyarakat, dan puluhan anak yatim-piatu.
Para menteri yang hadir antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Kemudian Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
Selain itu Ketua BPK Moermahadi Soerja Djanegara, Wakil Ketua DPD Nono Sampono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Hamdan Zoelva.