beritaenam.com, Jakarta – Dalam budaya Jawa, bila memiliki anak berusia tujuh bulan mesti menggelar Tedak Siti atau menginjak tanah.
Hal itu dilakukan pasangan artis Ardina Rasti dan Arie Dwi Andika pada Senin (22/7) saat menggelar upacara Tedak Siti anak pertamanya, Anara Langit.
“Acara Tedak Siti. Upaya kamu uri-uri atau melestarikan budaya Jawa yang adiluhung,” ujar Rasti usai gelar Tedak Siti di Pendopo Kemang, Jakarta Selatan.
Diakui putri kedua artis senior Erna Santoso, ragam budaya yang ditampilkan ketika ia mulai hamil hingga Tedak Siti. Adalah dorongan sang ibunda yang menguasai budaya Jawa.
“Meski kami keturunan Kasunanan Hadiningrar Surakarta, kami kan sudah lama meninggalkan Solo. Jadi sedikit melupakan ragam budaya keraton.” Kata mantan Gadis Sampul ini.
Rasti bersyukur memiliki ibundanya yang menguasai budaya Jawa dan dirawat hingga kini. “Mamah tuh paling rajin, soal uri-uri budaya Jawa.
Dari mulai hamil sampai anak tujuh bulan seperti sekarang, mamah yang selalu ngingetin untuk melakukan budaya Jawa,” kata Rasti dengan bangga.
Demi anaknya, Rasti menolak banyak tawaran main sinetron dan film.
“Suami memberi kebebasan, kalau saya menolak tawaran lebih karena pertimbangan anak. Saya lebih takut nggak bisa melihat perkembangan anak ketimbang rejeki. Soal dapur ‘kan ada suami yang mencari,” jelasnya.
Soal mengurus anak, Rasti mengungkapkan kalau anak. Hanya dirawat berdua, tanpa asisten rumah tangga.
“Ari, lebih jago gantiin pampers ketimbang saya. Makanya kalau malam, yang bertugas gantiin pampers ya Ari,” tandas Ardina Rasti (Buyil)