Beritaenam.com | Pada peringatan HUT ke-22 Manggala Agni yang berlangsung di Posko Operasi Taktis MA Nusantara, Samboja, Kalimantan Timur, Jumat (13/9/2024), Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, Siti Nurbaya, dianugerahi gelar sebagai “Ibu Manggala Agni” dan “Ibu Patriot Langit Biru.” Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam memimpin pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia.
Penghargaan untuk Ibu Menteri
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI), Laksmi Dhewanthi, menyatakan bahwa keberhasilan pengendalian Karhutla di Indonesia tidak lepas dari perhatian dan bimbingan Menteri Siti Nurbaya. Salah satu prestasi yang diakui adalah perjuangannya dalam mengangkat status lebih dari dua ribu anggota Manggala Agni se-Indonesia menjadi tenaga fungsional atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Anugerah ini kami sematkan sebagai bentuk terima kasih. Ibu Menteri Siti Nurbaya adalah Ibu Manggala Agni, Ibu Patriot Langit Biru,” ujar Laksmi Dhewanthi dalam sambutannya.
Simbolisasi Penghargaan di Tengah Haru
Pemberian penghargaan ini ditandai dengan pemasangan jaket bertuliskan “Manggala Agni” kepada Menteri Siti Nurbaya. Suasana haru menyelimuti acara tersebut, mengingat penghargaan ini bertepatan dengan mendekati akhir masa jabatan Siti Nurbaya sebagai Menteri LHK setelah dua periode berturut-turut di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Selama masa kepemimpinannya, Indonesia berhasil menemukan pola pengendalian Karhutla secara permanen. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya lagi bencana asap skala nasional maupun lintas batas, penurunan signifikan hotspot dan luas lahan terbakar, serta penguatan komitmen terhadap perlindungan gambut dan penegakan hukum lingkungan.
Pengakuan Global untuk Pengendalian Karhutla Indonesia
Upaya pengendalian Karhutla di Indonesia juga mendapatkan apresiasi dari dunia internasional. Global Fire Monitoring Center (GFMC) memberikan penghargaan Global Landscape Fire Award 2019 kepada Menteri Siti Nurbaya, sebagai pengakuan atas kerja keras pemerintah Indonesia dalam mengatasi Karhutla, terutama pasca peristiwa kebakaran dahsyat tahun 2015. Penghargaan ini diserahkan oleh Koordinator GFMC, Johann Georg Goldammer, sebagai bentuk apresiasi atas langkah korektif yang berhasil mengurangi dampak buruk Karhutla terhadap lingkungan dan kemanusiaan di tingkat global.
Pesan Menteri Siti: Tetap Waspada dan Siaga Menghadapi Karhutla
Dalam sambutannya, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh anggota Manggala Agni atas dedikasi mereka selama ini. “Terima kasih atas kebersamaan kita selama 10 tahun ini. Dirgahayu ke-22 Manggala Agni. Terima kasih untuk pengabdian dalam senyap menjaga Negeri kita bebas bencana Karhutla dan asap. Kalianlah Patriot Langit Biru Indonesia,” ungkapnya.
Menteri Siti juga merasa terharu dengan penganugerahan sebagai Ibu Manggala Agni. Baginya, penghargaan ini menandakan bahwa ia dicintai oleh para anggota Manggala Agni. “Dicintai anggota adalah cita-cita banyak pemimpin, dan saya salah satunya. Terima kasih yang tak terhingga. Banyak capaian yang sudah kita raih bersama selama 10 tahun terakhir dalam pengendalian Karhutla, yang bahkan diakui secara global,” tambahnya.
Penguatan SDM Manggala Agni
Salah satu keberhasilan besar yang dicapai adalah pengangkatan lebih dari dua ribu anggota Manggala Agni menjadi tenaga fungsional (P3K), sebuah perjuangan yang berlangsung selama hampir tujuh tahun. Pengangkatan ini diharapkan semakin meningkatkan semangat para anggota Manggala Agni dalam menjaga hutan dan lingkungan Indonesia.
“Tugas Manggala Agni bukan hanya memadamkan api, tetapi juga menjaga keselamatan manusia, satwa, serta reputasi bangsa di mata dunia. Tetap waspada, tetap jaga Indonesia kita. Manggala Agni, setia mengabdi untuk Nusantara,” pungkas Menteri Siti Nurbaya.