Beritaenam.com, Buenos Aires – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) sempat bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS) di sela-sela KTT G20 di Argentina. Dalam pertemuan itu, MBS juga membicarakan tentang kasus kematian jurnalis Jamal Khashoggi.
Pertemuan Jk-MBS digelar di sebuah ruangan di Costa Salguero, Buenos Aires, Argentina, Jumat (30/11/2018) siang waktu setempat. Adalah MBS yang mengajak JK untuk melakukan pertemuan bilateral.
“Dia juga menjelaskan tentang isu bukan isu soal Khassoggi, bahwa ada 11 orang ditahan seperti itu,” kata JK, seusai bertemu MBS.
Namun, JK tak menjelaskan lebih lanjut mengenai 11 orang yang disampaikan MBS. Pertemuan keduanya juga tak berlangsung lama karena MBS kemudian melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping di ruangan lain.
Ternyata, pertemuan antara JK dan MBS terjadi setelah JK bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Menurut JK, Erdogan juga menjelaskan kasus Khashoggi.
“Dia (Erdogan) jelaskan ke saya, punya bukti apa soal Khashoggi. Dia bilang harus melihat waktu,” terang JK.
Terlepas dari dua pertemuan itu, JK menegaskan posisi Indonesia terkait kasus pembunuhan Khashoggi. Pemerintah RI, sambung JK, berharap agar kasus tersebut segera diungkap. Namun, JK menyebut Indonesia tidak memiliki bukti pendukung untuk membantu proses penanganan.
“Karena kita bukan pihak seperti Turki, kita nggak punya bukti apa-apa. Turki punya bukti rekaman. Kita kemukakan itu pelanggaran HAM jika terjadi. MBS menyatakan berjanji akan hukum 11 orang itu,” ucap JK, seperti dilansir dari detik.com
Hingga kini kasus pembunuhan Khashoggi masih menyisakan misteri. Namun sedikit demi sedikit muncul fakta baru terkait dengan kasus ini.
Laporan terbaru media Turki, Milliyet, menyebut tim dari Arab Saudi awalnya berencana membunuh wartawan Jamal Khashoggi di sebuah vila di pinggiran Turki. Lantas apa yang membuat lokasi pembunuhan berubah di dalam Konsulat Saudi di Istanbul?
Seperti dilansir Hurriyet Daily News, Rabu (28/11), informasi tersebut disampaikan surat kabar Milliyet dalam laporannya pada 28 November yang mengutip sumber anonim dari kepolisian Turki.
Disebutkan oleh sumber tersebut bahwa tim Saudi awalnya berencana membawa Khashoggi ke satu dari dua vila yang ada di Provinsi Yalova untuk membunuhnya.
“Mereka (tim Saudi) kemudian memutuskan melakukan pembunuhan di Konsulat (Saudi di Istanbul), yang dilindungi secara diplomatik,” sebut sumber yang dikutip surat kabar Milliyet itu.