beritaenam.com, Banjarmasin – Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengajak warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menjadi benteng untuk menangkal berita bohong atau hoaks. Sebab, ada banyak hoaks dan fitnah yang beredar di Pilpres 2019.
“Hati-hati masyarakat di sini jangan sampai kena yang namanya isu-isu, banyak kabar fitnah, banyak kabar bohong, banyak hoaks, benar?,” kata Jokowi saat orasi kampanye terbuka di Stadion 17 Mei, Banjarmasin, Kalsel, Rabu, 27 Maret 2019.
Jokowi menyebut hoaks tak hanya beredar di media sosial. Kabar bohong tentang dirinya juga disebarkan dari pintu ke pintu.
Salah satu hoaks yang santer disebarkan belakangan adalah penghapusan pelajaran pendidikan agama jika Jokowi-Ma’ruf terpilih. Padahal, kata Jokowi, informasi itu tak benar sama sekali.
“Saudara-saudara semuanya harus berani melawan, berani meluruskan, sanggup?” kata Jokowi.
Hoaks lainnya, kata dia, yakni kabar akan dilegalkannya perkawinan sejenis. Selain itu, ada pula hoaks yang menyebut bila Jokowi-Ma’ruf menang, maka azan akan dilarang.
“Bohong, hoaks jangan dipercaya, tidak ada niatan sekecil apa pun seperti itu,” tegasnya.
Menurut Jokowi, pendukungnya harus bisa melawan beragam hoaks yang beredar. Relawan, masyarakat, dan simpatisan pendukung Jokowi tak boleh tinggal diam jika mendengar fitnah dan berita bohong.
“Kalau ada kabar tetangga fitnah seperti itu, tolong diluruskan, dibetulkan, supaya lurus menjadi benar,” ucap Jokowi.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong menggunakan hak pilihnya pada 17 April 2019 mendatang. Masyarakat tak boleh memilih sikap golongan putih (golput) di Pilpres kali ini.
“Jangan lupa nanti pakai baju putih, karena yang mau dicoblos itu bajunya putih, jadi kita berangkatnya pakai baju putih, karena putih adalah kita, kita adalah putih,” pungkas Jokowi.