Beritaenam.com
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia
No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia
No Result
View All Result
Beritaenam.com
No Result
View All Result
Home Istana

Jokowi dan PM Malaysia Bahas Isu Perlindungan WNI hingga Diskriminasi Sawit

admin by admin
06/02/2021
in Istana
0
Jokowi dan PM Malaysia Bahas Isu Perlindungan WNI hingga Diskriminasi Sawit
8
SHARES
108
VIEWS

“Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga dekat dan serumpun,” ujar Presiden Jokowi saat menyampaikan pernyataan pers bersama PM Muhyiddin Yassin di Ruang Kredensial, Istana Merdeka, Jakarta.

Presiden Joko Widodo menyebut Malaysia adalah dua negara serumpun di bidang perdagangan, di bidang investasi, di bidang pariwisata, dan sosial budaya.

“Saya menyampaikan apresiasi, penghargaan atas kerja sama perlindungan WNI di Malaysia, terutama selama pandemi dan saya kembali menitipkan WNI di Malaysia kepada pemerintah Malaysia,” ungkapnya.

Terkait perlindungan pekerja migran Indonesia, Presiden Jokowi menekankan pentingnya penyelesaian pembuatan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) baru mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia.

“Selain itu, dua negara juga perlu membangun one channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia,” jelasnya.

Kedua, Presiden Jokowi dan PM Muhyiddin Yassin membahas mengenai isu sawit. Presiden Jokowi menegaskan bahwa Indonesia akan terus berjuang untuk melawan diskriminasi terhadap sawit dan perjuangan tersebut akan lebih optimal jika dilakukan bersama.

“Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini,” tegasnya.

Senada dengan Presiden Jokowi, PM Muhyiddin Yassin juga mengungkapkan kekhawatirannya terkait kampanye antisawit, terutama yang terjadi di Eropa, Australia, dan Oseania. Menurutnya, kampanye tersebut tidak berasas dan bertentangan dengan komitmen Uni Eropa dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mengenai perdagangan bebas.

“Kampanye antisawit ini tidak berdasar dan tidak mencerminkan keberlanjutan industri sawit dunia dan bertentangan dengan komitmen UE dan WTO tentang praktik perdagangan bebas,” ujar PM Muhyiddin.

Ketiga, Presiden Jokowi juga menyambut baik kesepakatan secara prinsip dibentuknya travel corridor arrangement (TCA) kedua negara. Mengenai waktu pemberlakuan TCA, Presiden mengatakan hal tersebut akan dikomunikasikan kemudian.

“Saya juga menyampaikan pentingnya ASEAN segera menyelesaikan ASEAN Travel Coridor Arrangement Framework dan di masa sulit seperti ini menjadi kepentingan ASEAN untuk terus menunjukkan soliditas,” imbuhnya.

Terkait kesepakatan TCA, PM Muhyiddin Yassin meyakini bahwa Indonesia dan Malaysia akan segera mencapai kata sepakat untuk membentuk standard operating procedure (SOP).

“Apa yang penting adalah kedua negara perlu meneliti dan juga menilai situasi semasa Covid-19 di kedua negara sebelum ini dapat kita laksanakan,” kata PM Muhyiddin.

Previous Post

Jubir Pemerintah Ungkap Alasan Pentingnya Vaksinasi Nakes

Next Post

Situasi Terkini di Laut Cina Selatan

admin

admin

Next Post
Situasi Terkini di Laut Cina Selatan

Situasi Terkini di Laut Cina Selatan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Beritaenam.com berisi orang-orang profesional. Sudah lulus Uji Kompetensi Dewan Pers. Berintegritas dan berpengalaman di dunia jurnalistik.

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan

No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan