beritaenam.com, NTT – Calon presiden petahana, Joko Widodo atau Jokowi membanggakan pembangunan tujuh bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Tujuh bendungan tersebut adalah Raknamo, Rotiklot, Manikin, Kolhua, Napun Gete, Temef dan Mbay. Hal itu dia sampaikan di depan pendukungnya saat berkampanye di Kota Kupang.
“Provinsi lain paling satu, dua bendungan. Di sini ada 7 bendungan,” kata Jokowi saat berorasi politik dalam kampanye terbuka di Lapangan Sitarda Lasiana, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/4).
Jokowi menuturkan, pembangunan bendungan sangat dibutuhkan masyarakat NTT. Sebab, melalui bendungan masyarakat bisa mendapatkan pasokan air yang cukup untuk bercocok tanam. Baik untuk tanaman jangung, singkong maupun padi.
“Air merupakan kunci pertumbuhan ekonomi di NTT,” ucap dia.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sepanjang tahun 2015-2019 telah membangun tujuh bendungan di Provinsi NTT yang memiliki curah hujan rendah.
Secara keseluruhan pembangunan ketujuh bendungan itu akan menampung 188 juta m3 volume air yang dapat dimanfaatkan untuk irigasi, sumber air baku, pembangkit listrik dan pariwisata.
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso menjelaskan, ketujuh bendungan yang dibangun itu merupakan bagian dari 49 bendungan baru yang diprogramkan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla.
“Biaya pembangunan tujuh bendungan tersebut Rp 5,9 triliun,” kata Imam Santoso, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (8/1), seperti dikutip dari merdeka.com
Dari tujuh bendungan, lanjut Imam, satu bendungan telah selesai yaitu Raknamo. Sedangkan, 3 bendungan dalam tahap konstruksi, yaitu Rotiklot, Napun Gete dan Temef, dan 3 bendungan lainnya dalam tahap perencanaan dan persiapan yaitu Mbay, Manikin dan Kolhua.