Beritaenam.com, Bandung – Khofifah Indar Parawansa disibukkan dengan kegiatannya sebagai Dewan Pengarah Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) untuk memenangkan Joko Widodo di Pilpres 2019. Namun, dia memastikan hal itu tidak mengganggu posisinya sebagai Gubernur Jawa Timur terpilih.
Seperti diketahui, Khofifah dan pasangannya di Pilgub Jatim, Emil Elestianto Dardak ditetapkan KPU sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 setelah mendapatkan suara 10.465.284 suara masyarakat Jawa Timur atau 53.55 persen.
Saingannya, Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarno total memperoleh 9.076.014 suara di 11 kabupaten/kota atau selisih 7,11 persen di bawah Khofifah-Emil.
Sampai saat ini, Khofifah belum dilantik karena masa jabatan Gubernur Jatim Soekarwo masih akan berakhir pada 12 Februari 2019.
Khofifah mengaku sudah memikirkan sejumlah langkah kerja yang akan dilakukan untuk warganya. Kegiatannya saat ini mengampanyekan Jokowi tidak mengganggu konsentrasinya.
“Saya sudah melakukan navigasi program untuk persiapan RPJMD 2020-2024. Di tengah (menyiapkan program) itu saya melakukan kampanye,” katanya di Bandung, Selasa (6/11).
Dia sengaja bekerjasama dengan lembaga survei Mckinsey untuk mendapatkan data terbaru berbagai sektor untuk memudahkan dirinya menyiapkan birokrasi di Indonesia dalam Revolusi Industri 4.0.
“Saya melakukan banyak navigasi program. Tadi malam saya mendapatkan update, risetnya sudah selesai. Besok saya masih hunting untuk menelaah APBD oleh the Asia Foundation,” katanya, seperti dikutip dari merdeka.com
“Tamu dari berbagai negara sudah banyak yang datang, melakukan pertemuan dengan saya. Pengusaha asing banyak yang membangun komunikasi,” katanya.