Beritaenam.com, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut jumlah kekuatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya, yang diduga sebagai pelaku penembakan pekerja di Trans Papua, tak lebih dari 50 orang. Jumlah senjata yang dimiliki kelompok tersebut sekitar 20 pucuk senjata api.
“Saat ini kita kirim tim gabungan Polri-TNI, dipimpin langsung oleh Kapolda dan Pangdam bergerak ke sana. Kekuatan mereka tidak banyak, lebih-kurang 30-50 orang dengan 20 pucuk,” kata Tito di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (5/12/2018).
Tito menceritakan sedikit tentang kelompok Egianus Kogoya. Kelompok itu disebut sempat mengganggu Pilkada di wilayah Papua. Mereka juga memeras pemerintah daerah dan masyarakat sebelum berpindah ke Nduga.
“Tapi kelompok Egianus Kogoya ini bergeser berpindah di sekitaran Nduga… dan terakhir mereka bawa, dia lihat sasaran yang mudah adalah pekerja ini. Mereka pahlawan-pahlawan untuk Pembangunan Papua. Ini mereka tanpa belas kasihan bawa dan mereka lakukan pembunuhan,” ujarnya.
Personel yang sudah diturunkan kurang-lebih 154 prajurit. Tito yakin personel TNI-Polri yang jumlahnya lebih besar bisa melumpuhkan KKB.
“Kekuatan yang kita kirim jauh lebih besar karena yakin kita sebentar lagi bisa kita kendalikan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tito menjelaskan, untuk menyisir lokasi guna mengamankan sekaligus mencari KKB, para prajurit terkendala oleh medan yang berat.
Medan lokasi yang berat dan luas juga memungkinkan para pemberontak sudah ada yang melarikan diri dari lokasi pembunuhan.
Meski demikian, Tito sudah menginstruksikan para personelnya untuk mengamankan lokasi pembangunan proyek di Trans Papua. Apalagi Presiden Jokowi sudah menginstruksikan pembangunan tetap jalan.
“Jadi pembangunan sesuai perintah Bapak Presiden harus jalan terus dan Polri-TNI saya sudah koordinasi dengan panglima beliau sedang di Papua bersama Wakapolri, kita akan jalankan terus, kita akan amankan. Kami lakukan koordinasi yang lebih intens pada jajaran Bapak Menteri PUPR, programnya so must go on, artinya jalan terus. Dia tidak akan pernah takut,” kata Tito.