Beritaenam.com | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) mengajak stakeholder ekonomi kreatif (ekraf), baik pemerintah daerah, akademisi, dunia usaha, hingga komunitas, untuk bersama-sama memajukan industri gim Indonesia.
Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kemenparekraf/Baparekraf, M. Neil El Himam, saat menjadi pembicara dalam sesi “The New Game Plan: Understanding Presidential Decree No. 19/2024 and Its Impact” di acara International Creative Industry Conference & Festival 2024 (IC Fest 2024) di Yogyakarta, Jumat (27/9/2024), menyampaikan bahwa potensi pasar gim Indonesia diperkirakan mencapai 2,5 miliar dolar AS atau setara Rp36 triliun hingga tahun 2025.
Namun yang menjadi sorotan adalah pangsa pasar gim Indonesia masih didominasi oleh gim buatan asing, dibandingkan dengan gim lokal yang hanya meraih 0,5 persen.
“Jadi pangsanya sangat besar, tapi lebih dari 95 persen didominasi oleh gim-gim impor. Nah ini yang harus kita ubah agar bisa merealisasikan ambisi Indonesia untuk menjadi pelaku usaha gim, tidak hanya sebagai pasar dari gim global,” kata Neil.
Apalagi, Indonesia telah memiliki Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.
Neil menjelaskan, disahkannya Perpres Nomor 19/2024 menjadi payung hukum dalam memperkuat ekosistem dan industri gim lokal di Indonesia. Mengingat, industri gim Indonesia menjadi salah satu subsektor ekonomi kreatif yang tergolong kuat, tumbuh pesat, dan memiliki potensi sangat besar tersebut.
“Dengan adanya Perpres ini, kami mencoba untuk membuat ini menjadi lebih sistematis, dan kami ingin bekerja sama, tidak hanya pemerintah dengan pemerintah, tapi juga dengan para antihacker, akademisi, universitas, kampus, dunia usaha, dunia industri untuk bersama-sama memajukan industri gim Indonesia,” kata Neil.
Deputi Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu, menyampaikan Perpres ini dibuat agar dapat membangun industri gim, sehingga nantinya diharapkan bisa berkontribusi lebih banyak untuk perekonomian Indonesia. “Paling tidak menguasai 70 persen dari pasar,” kata Odo
Chief Strategy Officer AGATE, Cipto Adiguno, menyampaikan Perpres Nomor 19/2024 ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan industri sebagai upaya untuk meyakinkan bahwa industri gim bukan industri yang tidak serius.
“Ini adalah upaya yang cukup besar untuk meyakinkan bahwa industri gim harus didukung,” kata Cipto.
Cipto menyebut bahwa salah satu kunci utama yang membuat industri gim sukses adalah sinergi antara berbagai pihak.
“Berbagai entitas termasuk pemerintah dan industri bekerja sama untuk satu strategi yang solid memajukan gim lokal,” kata Cipto.