beritaenam.com, Jakarta – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy menyindir soal tes baca Alquran untuk calon presiden dan wakil presiden. Menurutnya capres yang didukung ulama tidak perlu takut dites membaca Alquran.
“Karena kalau presiden pilihan ulama, dia harus memenuhi syarat yang ditentukan oleh kitab, syariah, dan ulama. Kalau dia dipilih ulama, kenapa dia takut diajak tes membaca Alquran,” kata Romi di kantor DPP PPP di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 6 Januari 2018.
Meskipun demikian Romi mengakui tes baca Alquran bukan tolak ukur untuk memilih capres dan cawapres di Indonesia. Dia hanya meyakini calon yang diusungnya seperti Kyai Ma’ruf Amin bisa melalui tes itu.
“Walaupun ukuran kepemimpinan bukanlah fasih membaca Alquran. Tapi yang kuat dan bisa dipercaya. Cuma persoalannya, cawapres kita adalah Ma’ruf Amin,” ujar Romi.
Romi menjelaskan, partainya juga didirikan oleh para ulama, termasuk dari Nahdlatul Ulama. Sosok ulama juga katanya dipilih oleh Joko Widodo untuk menjadi pendampingnya.
“Pak Jokowi memilih ulama Ma’ruf Amin menjadi cawapres, jangan diputar lagi,” kata Romi.
Diketahui, usulan tes membaca Alquran di Mesjid Baiturrahman Banda Aceh pada tanggal 15 Januari mendatang awalnya dilontarkan oleh Ikatan Dai Aceh.
Usulan itu juga disampaikan untuk mengakhiri polemik siapa pasangan capres-cawapres yang menguasai dan memahami baca tulis Alquran.