Beritaenam.com | Konser “Lifetime Tribute to Chrisye” yang digelar pada 16 September 2024 di Istora Senayan, Jakarta, berhasil menghadirkan malam penuh kenangan untuk mengenang 17 tahun kepergian sang legenda musik Indonesia, Chrisye. Konser yang dipersembahkan oleh OFFER WONDERS (WOW) Indonesia ini diisi dengan penampilan deretan musisi papan atas seperti Ariel Noah, Rizky Febian, Afgan, Mahalini, Andien, David Bayu, Kevin Aprilio, Eva Celia, Once Mekkel, hingga Pasha Chrisye, putra dari Chrisye.
Kolaborasi Teknologi AI dan Suara Sang Legenda
Salah satu momen yang paling mencuri perhatian adalah kehadiran animasi Chrisye di layar panggung melalui teknologi AI (Artificial Intelligence). Sosok Chrisye tampak “hidup” kembali dan berbicara, menyampaikan pesan tentang perjalanan karier bermusiknya. Penonton dibuat kagum dengan tampilan tersebut, yang memberikan kesan bahwa Chrisye hadir kembali untuk mengenang karya-karyanya yang abadi.
Perjalanan Musik dalam Tiga Babak
Konser ini digelar bertepatan dengan hari ulang tahun Chrisye dan menampilkan aransemen baru dari lagu-lagu sang legenda yang tak lekang oleh waktu. Tiga music director muda, yaitu Marco Steffiano, Enrico Octaviano, dan Rayendra Sunito, membagi konser dalam tiga chapter yang menggambarkan fase-fase kehidupan bermusik Chrisye: awal perjalanan, masa kejayaan, dan era legacy.
“Lagu-lagu Om Chrisye adalah bagian dari tumbuh besar saya. Malam ini sangat istimewa bisa menjadi bagian dari acara ini,” ucap Andien setelah membawakan lagu “Cintaku,” salah satu hit legendaris Chrisye dari soundtrack film Badai Pasti Berlalu. Penampilannya diiringi dengan tepuk tangan meriah dari penonton yang turut bernyanyi bersama.
Para Musisi Kenamaan Rayakan Karya Chrisye
Afgan, yang malam itu membawakan lagu “Nona Lisa” dan “Kisah Kasih di Sekolah,” juga berbagi cerita tentang bagaimana Chrisye memotivasi dirinya untuk terjun ke dunia musik. “Saya mengidolakan Chrisye sejak lama, dan saya sangat suka karya-karyanya. Salah satu lagu favorit saya adalah ‘Andai Aku Bisa’,” ujar Afgan, yang kemudian melantunkan lagu tersebut, mengajak seluruh penonton ikut bernyanyi.
Penampilan memukau lainnya datang dari Eva Celia yang menyanyikan “Surya Tenggelam” dari album Sabda Alam (1978), yang kembali populer sebagai soundtrack serial Netflix Gadis Kretek pada tahun 2023. Once Mekel pun tampil prima dengan membawakan lagu-lagu legendaris seperti “Sabda Alam,” “Pelangi,” dan “Negeriku,” berduet bersama Mahalini.
Ariel ‘Noah’, yang pernah berkolaborasi dengan Chrisye di album Senyawa, juga turut membawa nostalgia lewat cerita di balik lagu “Menunggumu”. Ia kemudian berduet dengan suara ‘Chrisye’ di lagu “Ada Apa Denganmu,” yang membuat suasana konser semakin emosional.
David Bayu pun tak kalah memeriahkan suasana dengan aksi enerjiknya membawakan lagu “Pengalaman Pertama,” yang sukses mengajak penonton bergoyang bersama.
Momen Haru Kolaborasi Pasha Chrisye dan Kevin Aprilio
Pasha Chrisye, putra dari Chrisye, menciptakan momen haru ketika berduet dengan Kevin Aprilio membawakan lagu “Pergilah Kasih” dan “Kisah Cintaku.” Penampilan tersebut diiringi dengan permainan keyboard oleh Kevin, menghadirkan suasana penuh kenangan dan emosi. Kedua musisi tersebut saling berpelukan di atas panggung, mengungkapkan betapa Chrisye sangat berarti dalam perjalanan hidup mereka.
“Konser ini digelar tepat di hari ulang tahun Papa. Saya sangat berterima kasih kepada semua yang telah mewujudkan acara ini. Semoga karya-karya Papa terus hidup dan menginspirasi generasi mendatang,” ungkap Pasha Chrisye dengan penuh emosional.
Penutupan dengan Penuh Keceriaan
Konser “Lifetime Tribute to Chrisye” ditutup dengan meriah saat semua artis berkumpul di atas panggung untuk menyanyikan “Hip Hip Hura”. Arief Darussalam, perwakilan dari OFFER WONDERS (WOW) Indonesia selaku promotor acara, menyampaikan rasa syukurnya atas kesuksesan konser ini.
“Kami sangat bersyukur melihat penonton terhibur dan turut menyanyikan lagu-lagu Almarhum Chrisye sepanjang konser berlangsung. Kami berharap karya-karya beliau akan terus dikenang oleh generasi-generasi mendatang,” kata Arief Darussalam.