beritaenam.com, Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengingatkan pemerintah Venezuela bahwa semua opsi mungkin terkait krisis di negara tersebut. Trump pun mendesak Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan dari AS ke negara itu.
Kepada para wartawan di Gedung Putih, Trump menekankan bahwa dirinya tidak mengesampingkan opsi militer terkait krisis Venezuela.
“Kita akan lihat,” katanya kepada wartawan ketika ditanya apakah pasukan AS akan dikerahkan ke Venezuela.
Hal tersebut disampaikan Trump kepada para wartawan usai pertemuannya dengan Presiden Kolombia Ivan Duque yang berkunjung ke Gedung Putih pada Rabu (13/2) waktu setempat.
Duque yang negaranya telah menerima banyak pengungsi Venezuela, juga mengecam Maduro.
“Menghalangi akses bantuan kemanusiaan adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” cetus Duque seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (14/2/2019).
Bantuan kemanusiaan AS untuk Venezuela saat ini masih tertahan di wilayah perbatasan Kolombia dengan Venezuela setelah Maduro menolak bantuan tersebut.
Maduro menuding pemerintah AS menggunakan isu pengiriman bantuan tersebut sebagai dalih untuk invasi.
Venezuela saat ini tengah mengalami krisis ekonomi dengan jutaan warganya mengalami kekurangan makanan dan obat-obatan.
“Saya pikir dia membuat kesalahan mengerikan dengan tidak mengizinkan itu terjadi,” kata Trump mengenai penolakan Maduro untuk mengizinkan masuknya bantuan AS ke Venezuela.
“Kami mencoba memberikan makanan kepada orang-orang yang kelaparan. Ada orang-orang yang kelaparan di Venezuela,” cetus Trump.
Selain krisis ekonomi, Venezuela juga tengah dilanda krisis politik yang bertambah parah setelah pemimpin oposisi Juan Guaido memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara negeri itu.
Washington mendukung penuh langkah Guaido tersebut dan menyerukan Maduro untuk mundur. Sejauh ini, sekitar 50 negara telah mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Di depan para pendukungnya pada Selasa (12/2) lalu, Guaido berjanji bahwa bantuan kemanusiaan akan masuk ke negara itu pada 23 Februari.
“Kita memiliki hampir 300.000 warga Venezuela yang akan mati jika bantuan tidak masuk,” cetusnya.