Beritaenam.com — Plt. Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama, Warsito, mengapresiasi Makassar Islamic Fair (MIF) 2024 sebagai langkah konkret dalam memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Apresiasi ini disampaikan Warsito saat membuka MIF 2024, sebuah program kolaborasi antara MUI Sulawesi Selatan dan PW Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Gedung Wisma Negara, Kota Makassar.
“MIF 2024 merupakan event penting untuk meningkatkan literasi syariah kepada masyarakat sekaligus menghadirkan Islam yang moderat di Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Selatan,” jelas Warsito.
Mendorong Pertumbuhan UMKM Syariah
Melalui MIF 2024, diharapkan lahir UMKM-UMKM berbasis syariah yang dapat memberikan warna pada ekonomi syariah dan mengangkat ekonomi kerakyatan di Indonesia. Warsito menekankan pentingnya peran UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan dalam menekan kesenjangan sosial atau gini ratio.
“UMKM kita mampu mendukung 61% dari total PDB. Ini menunjukkan bahwa komitmen kuat pemerintah untuk menyejahterakan rakyat perlu mendapat dukungan melalui sinergi dan kolaborasi bersama berbagai organisasi keagamaan,” ungkap Warsito.
Posisi Indonesia dalam Ekonomi Syariah Global
Dalam konteks global, ekonomi syariah telah menjadi arena kompetisi industri dunia. Laporan SGIE 2023 menyebutkan industri tersebut mencakup Halal Food, Islamic Finance, Modest Fashion and Apparel, Halal Pharmaceuticals, Halal Cosmetics, dan Media & Recreation. Indonesia berada di peringkat ketiga dalam industri ini, setelah Malaysia dan Arab Saudi.
“Bapak Wapres mendeklarasikan bahwa Indonesia kelak akan menjadi kiblat ekonomi dan keuangan syariah, sehingga Sulawesi Selatan diharapkan dapat menjadi pilar ekonomi syariah di bagian timur,” imbuh Warsito.
Membangun Ekosistem Ekonomi Syariah yang Kuat
Warsito menekankan bahwa untuk mendukung pengembangan industri halal di Indonesia, dibutuhkan ekosistem ekonomi syariah yang kuat. Ekosistem ini dapat terwujud dengan integrasi dari setiap elemen pendukung, seperti program pemberdayaan, media promosi, hingga penguatan edukasi literasi syariah.
“Ekonomi syariah perlu ditingkatkan bukan hanya di sektor perbankan, namun juga dalam kebutuhan sehari-hari masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan komitmen semua pihak untuk bekerja keras membangun kolaborasi dan sinergi guna memberdayakan UMKM syariah dan produk halal. MIF ini wajib diagendakan untuk meningkatkan literasi masyarakat terkait ekonomi dan keuangan syariah, terutama di level grassroot,” jelasnya.
Mengundang Partisipasi Masyarakat
Mengakhiri sambutannya, Warsito mengimbau seluruh masyarakat Makassar dan sekitarnya untuk meramaikan dan mendukung MIF 2024 yang diselenggarakan pada 31 Juli – 25 Agustus 2024. Ia berharap event ini tidak hanya bernilai secara ekonomi, tetapi juga menjadi ruang dakwah dan syiar bagi masyarakat Sulawesi Selatan.
Acara ini dihadiri oleh Sekjen MUI Pusat KH. Emirsyah Tambunan, Plh. Sekda Sulawesi Selatan Andi Darmawan Bintang M.Dev, Ketua Umum MUI Sulawesi Selatan Prof. Najamuddin Abd. Shafa, Ketua PWM Sulawesi Selatan Prof. Ambo Asse, Walikota Makassar H. Mohammad Ramdhan Pomanto, dan Wakil Ketua MUI Sulawesi Selatan sekaligus Ketua Panitia MIF 2024 Prof. Mustari Bosra.
Makassar Islamic Fair (MIF) 2024 menjadi bukti konkret bagaimana kolaborasi dan gotong royong dapat memajukan ekonomi syariah di Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu pilar penting dalam ekonomi nasional.