Mengatasi Penyakit Maag/Gastritir/GERD

12
SHARES
178
VIEWS
 https://healthnews.id/

Beritaenam.com — Penyakit Maag merupakan istilah umum untuk menggambarkan gangguan pada lambung. Istilah maag dalam dunia medis disebut dengan dispepsia.

Sakit maag merupakan rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau sekitar ulu hati yang sifatnya berulang dan kronik. Sekitar 25% populasi umum mengalami dispepsia setiap tahunnya.

Kondisi penderita dengan penyakit maag tidak mengancam nyawa. Namun bila berlangsung terus-menerus dapat memengaruhi kualitas hidup penderita, dan memberikan beban ekonomi yang besar.

Berdasarkan kriteria Rome III, seseorang dapat dikatakan maag atau dispepsia bila mengalami satu atau lebih gejala berikut:

  • Perut terasa penuh setelah makan.
  • Cepat kenyang (tidak dapat menghabiskan porsi makanan seperti biasanya).
  • Nyeri atau rasa panas seperti terbakar pada ulu hati.

Gejala Penyakit Maag

Gejala Penyakit Maag

Gejala maag yang paling sering timbul adalah:

  • Rasa tidak nyaman atau nyeri di perut bagian atas (sekitar ulu hati)
  • Rasa panas seperti terbakar di dada
  • Perut kembung
  • Sering bersendawa
  • Cepat kenyang saat makan

Sebagian orang juga mengalami gejala sakit maag seperti, rasa mual, muntah, kehilangan nafsu makan hingga penurunan berat badan.

Penyebab Penyakit Maag

Penyebab Penyakit Maag

Maag merupakan gejala dari berbagai macam penyakit. Sebanyak 25% pasien dengan kondisi ini memiliki kelainan organik yang mendasari.

Kelainan organik yang sering menjadi penyebab maag adalah tukak lambung, gastro-esophageal reflux disease (GERD), kanker lambung, dan akibat penggunaan jangka panjang obat antinyeri golongan OAINS (Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid).

Di sisi lain, sebanyak 75% individu dengan keluhan dispepsia tidak ditemukan adanya kelainan yang mendasari saat diperiksa. Inilah yang disebut dengan dispepsia fungsional. Ada beberapa faktor yang berperan, yaitu:

  • Gangguan saraf atau otot lambung. Gangguan pada sistem ini menyebabkan pengosongan lambung lebih lambat, sehingga menyebabkan mual, muntah, cepat kenyang, atau kembung.
  • Sensitivitas terhadap nyeri. Secara normal, lambung akan merenggang ketika makanan masuk ke dalamnya. Sebagian orang sensitif terhadap kejadian ini, sehingga terasa nyeri.
  • Infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini dapat menyebabkan peradangan hingga luka pada lambung.
  • Faktor psikologis dan sosial. Individu yang mengalami dispepsia fungsional sering kali mengalami kecemasan atau depresi. Gejala dispepsia akan membaik dengan mengobati depresi atau kecemasannya.

Diagnosis Penyakit Maag

Diagnosis Penyakit Maag

Untuk mengetahui penyebab sakit maag, dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik yang detail. Umumnya penilaian ini cukup apabila keluhan yang dialami tergolong ringan, dan tidak ditemukan adanya penurunan berat badan atau muntah berulang.

Namun jika gejala tidak membaik dalam 4–8 minggu, atau gejala yang dialami semakin berat, pemeriksaan penunjang untuk menentukan penyebabnya perlu dilakukan.

Berikut adalah kemungkinan pemeriksaan yang akan dilakukan pada pasien maag atau dispepsia:

  • Pada individu berusia >55 tahun dengan gejala yang serius seperti muntah berulang, penurunan berat badan, atau kesulitan menelan, dilakukan prosedur endoskopi untuk melihat kelainan pada saluran cerna bagian atas (kerongkongan, lambung, dan usus halus).
  • Pada individu berusia
  • Pada semua individu, pemeriksaan rontgen atau CT scan juga dapat dilakukan bila ada indikasi.

Pengobatan Penyakit Maag

Ilustrasi Obat Maag

Pengobatan maag tergantung dari kondisi yang mendasarinya. Apabila tidak ditemukan penyebab yang jelas, pengobatan bertujuan untuk mengurangi nyeri dan timbulnya gejala.

Cara mengatasi maag adalah dengan merubah gaya hidup, pengelolaan stres, dan penggunaan obat-obatan yang dapat menurunkan kadar asam lambung.

Penanganan Sakit Maag di rumah

Sebagian pasien sakit maag mengalami perbaikan gejala setelah melakukan perubahan gaya hidup, yang mencakup:

  • Perubahan pola atau kebiasaan makan:
    • Membatasi atau menghindari makanan yang tinggi lemak, karena ini dapat memperlambat pengosongan lambung.
    • Cokelat, mentol, dan alkohol akan memperburuk gejala maag, sebab katup antara kerongkongan dengan lambung menjadi relaks. Hal ini membuat asam lambung mudah naik kembali ke kerongkongan (refluks).
    • Makanan pedas dan asam seperti tomat dan jeruk dapat memperburuk gejala dispepsia. Begitu pula dengan kopi.
    • Makan lebih sering (5–6 kali sehari) dalam porsi yang lebih kecil, daripada 2–3 kali makan dalam porsi besar.
    • Setelah makan, dianjurkan untuk menunggu 2–3 jam sebelum berbaring. Karena itu, mengemil pada malam hari sebaiknya dihindari.
  • Hindari atau berhenti merokok.
  • Apabila maag atau dispepsia terjadi di malam hari, naikkan kasur tidur bagian kepala sekitar 15–20 cm dengan mengganjal kasurnya. Bukan dengan memberikan ganjalan di bawah kepala. Ini dilakukan agar posisi kerongkongan dan lambung setengah berdiri, sehingga mengurangi refluks.
  • Hindari menggunakan pakaian yang ketat di sekitar dada.
  • Kurangi berat badan.

Selain perubahan gaya hidup, obat maag berikut juga dapat mengurangi gejala dengan menurunkan kadar asam lambung. Obat maag ini merupakan obat bebas yang bisa didapat tanpa resep dokter.

  • Obat maag golongan proton pump inhibitor (PPI), seperti omeprazol, lansoprazol, pantoprazol, dan esomeprazol, yang merupakan golongan paling baik dalam mengatasi nyeri lambung.
  • Obat maag golongan H2-blocker, seperti ranitidin, famotidin, dan simetidin. Tidak memberikan efek sebaik obat golongan PPI, namun dapat mengurangi nyeri dalam waktu yang lebih cepat.
  • Obat sakit maag yang mengandung Antasid dan Sukralfat dapat membantu mengurangi gejala akut maag atau dispepsia dengan cara melapisi dinding lambung agar tidak teriritasi asam lambung.
  • Metode alternatif, seperti teknik relaksasi, meditasi, hipnoterapi dan akupunktur juga dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala maag atau dispepsia.

Stres emosional dapat meningkatkan kadar asam lambung. Apabila hal ini sangat memengaruhi kualitas hidup, pasien dianjurkan untuk menemui psikolog atau psikiater. Pengelolaan stres emosional terbukti dapat membuat kondisi fisik dan mental menjadi lebih baik.

Kapan Harus ke Dokter

Segera hubungi dokter bila Anda mengalami salah satu dari kondisi berikut:

  • Usia >50 tahun saat gejala pertama kali muncul.
  • Muntah terus-menerus.
  • Muntah darah.
  • Berat badan menurun tanpa disengaja, atau kehilangan nafsu makan.
  • Tinja berwarna merah kehitaman; menyerupai kopi.
  • Nyeri atau kesulitan saat menelan.
  • Nyeri perut hebat yang berlangsung lebih dari 1 jam.
  • Nyeri perut hilang timbul selama lebih dari 24 jam.
  • Mengalami demam >39oC.
  • Terdapat riwayat kanker pada keluarga.

Pencegahan Penyakit Maag

Hindari Makanan Pedas untuk Mencegah Maag

Perubahan gaya hidup seperti di bawah ini akan mengurangi frekuensi dan mengatasi sakit maag:

  • Kurangi atau hindari makanan pedas, asam, dan berlemak tinggi.
  • Makan lebih sering (5–6 kali sehari) dengan porsi yang lebih kecil, dibandingkan 2–3 kali makan besar.
  • Membatasi atau menghentikan konsumsi alkohol dan kafein (kopi).
  • Hindari atau berhenti merokok.
  • Mengurangi atau menghindari penggunaan obat golongan OAINS, kortikosteroid dan antikoagulan (anti pembekuan darah).
  • Mengelola stres dan kecemasan.

Komplikasi Penyakit Maag

Ilustrasi Komplikasi Maag

Dispepsia fungsional biasanya tidak menyebabkan komplikasi yang serius. Namun bila terjadi terus-menerus, kondisi ini akan memengaruhi kualitas hidup dan produktivitas. Tubuh juga bisa kekurangan gizi karena kehilangan nafsu makan. Akibatnya, seseorang akan menjadi lebih mudah sakit, sehingga tidak bisa bekerja atau beraktivitas.

Apabila maag atau dispepsia disebabkan oleh kondisi tertentu, komplikasi yang akan timbul bergantung dari kondisi yang mendasari.

Cara mengatasi maag?

 

Cara Mengatasi Maag yang Aman dan Ampuh - AlodokterMunculnya Pola makan dan gaya hidup harus sehat. Ya hindari kebiasaan mengonsumsi makanan yang terlalu pedas, merokok, konsumsi minuman beralkohol dan kopi, serta masalah psikologis, seperti stres berat, depresi, dan gangguan cemas.

Berikut ini adalah sejumlah obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi maag:

1. Antasida

Antasida merupakan obat yang digunakan untuk menetralkan asam lambung serta mencegah risiko iritasi pada lambung dan kerongkongan. Ada beberapa jenis obat golongan antasida yang umum digunakan antara lain kalsium karbonat, aluminum hidroksida, magnesium hidroksida, simethicone, dan sodium bikarbonat.

2. Hreceptor antagonist (H2RA)

H2RA merupakan golongan obat yang digunakan untuk mengurangi produksi asam lambung. Jenis obat-obatan yang termasuk golongan H2RA meliputi cimetidinefamotidinenizatidine, dan ranitidine.

3. Proton pump inhibitors (PPI)

Sama seperti H2RA, obat golongan PPI juga berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung. Obat golongan PPI juga cukup efektif untuk mengatasi gejala maag dan nyeri ulu hati.

Obat-obatan yang termasuk golongan PPI meliputi omeprazolelansoprazolerabeprazolepantoprazole, dan esomeprazole.

4. Antibiotik

Obat antibiotik hanya digunakan untuk mengobati maag yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori pada lambung. Ada beberapa jenis antibiotik yang dapat diresepkan dokter untuk mengobati maag akibat infeksi lambung di antaranya amoxicillinclarithromycinmetronidazoletetracyclinetinidazole, dan levofloxacin.

5. Prokinetik

Obat ini membantu mengatasi maag dengan cara mempercepat proses pengosongan lambung. Beberapa jenis obat yang termasuk golongan obat prokinetik adalah bethanechol dan metoclopramide.

6. Obat gastroprotektor

Obat golongan gastroprotektor bekerja dengan cara melapisi dan melindungi dinding lambung dari iritasi. Selain untuk mengobati maag, obat ini juga digunakan untuk mendukung proses pemulihan kerusakan lambung. Contoh obat yang termasuk obat gastroprotektor adalah sukralfat.

Beberapa Cara Lain untuk Mengatasi Maag

Selain penggunaan obat-obatan medis, maag juga dapat diatasi dengan beberapa cara berikut ini:

Mengatur Pola Makan

Untuk mengatasi maag, Anda disarankan mengonsumsi makanan dalam porsi kecil, namun lebih sering. Biasakan juga untuk tidak langsung berbaring setelah makan dan tunggu setidaknya 2–3 jam sebelum berbaring.

Selain itu, hindari mengonsumsi makanan pedas dan makanan yang terlalu asam, seperti tomat dan jeruk. Hindari pula minuman bersoda, kafein, dan minuman beralkohol, serta makanan pemicu sakit maag seperti cokelat dan mint.

Mengelola stres

Jika maag disebabkan oleh stres, dokter juga akan menganjurkan meditasi, latihan relaksasi, dan konseling, selain memberikan obat-obatan untuk mengatasi maag.

Namun, bila maag yang Anda alami dipicu oleh masalah psikologis yang lebih serius, dokter mungkin akan menganjurkan Anda untuk menjalani psikoterapi dan menggunakan obat-obatan untuk mengatasi masalah psikologis tersebut.

Maag yang tidak diobati bisa menjadi semakin parah dan menimbulkan komplikasi serius, seperti perdarahan lambung, luka pada dinding lambung, kebocoran lambung, bahkan kanker lambung.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya berkonsentrasi dengan dokter jika mengalami sakit maag yang tidak kunjung sembuh selama lebih dari 2 minggu, Apalagi jika sampai menyebabkan penurunan berat badan, mual dan muntah, tubuh terasa lemas, sulit mengunyah, BAB hitam, sesak napas, atau nyeri dada.

Makan teratur jam makan jangan berubah. Makanan yang dianjurkan di makan yaitu .buah buahan seperti melon, pepaya, alpukat, kacang kacangan seperti oatmeal atau havermout, sayuran seperti kemangi, jahe, ketimun dan tahu.

Untuk makanan yang harus dikurangi yang asam, nanas, pedas, kopi, kubis, gorengan, coklat daging merah, minuman soda atau gas gas an, keju dan sebagainya.  Tenangkan pikiran. Berbanyak ibadah.

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *