Beritaenam.com — Fondasi perekonomian nasional terus mengalami penguatan dengan berbagai upaya dari Pemerintah. Hingga Q1-2024, pertumbuhan ekonomi tercatat mencapai 5,11% (yoy) dan diprediksi akan tumbuh di atas 5% (yoy) hingga akhir tahun 2024. Tingkat inflasi juga terjaga pada rentang target sebesar 2,51% (yoy) per Juni 2024.
Meski demikian, tantangan perekonomian global perlu dimitigasi dengan penguatan kinerja di berbagai sektor. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin Leaders’ Offsite Meeting (LOM) Kemenko Perekonomian di Palembang, untuk mengevaluasi capaian kinerja Semester I-2024 dan menajamkan program kerja tahun 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jajaran eselon I dan II Kemenko Perekonomian.
Program Unggulan dan Prioritas
“Tentu untuk program-program unggulan kita perlu terus didorong pencapaiannya, salah satunya untuk digital dan pembangunan infrastruktur,” ungkap Menko Airlangga. Arahan spesifik yang disampaikan Menko Airlangga meliputi penyelesaian beberapa program prioritas dan unggulan menjelang akhir periode Pemerintahan, upaya menjaga stabilitas harga dan stok pangan, keberlanjutan Program Kartu Prakerja, pengembangan industri semikonduktor, dan penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).
Kerja Sama Perdagangan Internasional
Pembahasan juga mencakup kerja sama perdagangan internasional seperti The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Indo-Pacific Economic Framework (IPEF), dan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Ini bertujuan meningkatkan kontribusi ekspor dan mengembangkan infrastruktur serta keamanan perdagangan internasional melalui International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund.
Optimisme Terhadap Sasaran Ekonomi
Dengan berbagai program dan strategi yang diimplementasikan, Menko Airlangga optimis terhadap sasaran ekonomi saat ini dan membentuk fondasi ekonomi yang kuat untuk pembangunan masa depan.
Selain memimpin LOM, Menko Airlangga memberikan arahan terkait kondisi terkini perekonomian nasional dan global kepada jajaran pejabat Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Provinsi ini, sebagai kontributor ekonomi terbesar ketiga di Pulau Sumatera, mencatat pertumbuhan ekonomi Q1-2024 sebesar 5,6% (yoy) dan inflasi terkendali pada angka 2,48% (yoy) per Juni 2024.
Indikator Sosial dan Tantangan
Indikator sosial Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan perbaikan dengan tingkat ketimpangan per Maret 2024 sebesar 0,33% dan tingkat pengangguran terbuka per Februari 2024 sebesar 3,97%. Namun, tingkat kemiskinan masih di atas angka nasional. Perekonomian Sumatera Selatan akan kian menguat dengan optimalisasi sektor pertambangan, industri, dan perdagangan. Upaya yang dapat ditempuh meliputi hilirisasi komoditas pertambangan dan pertanian untuk peningkatan nilai tambah berkelanjutan.
Tantangan ke Depan
Menko Airlangga menyebutkan bahwa tantangan seperti kekeringan dan fluktuasi harga komoditas masih akan dihadapi. Untuk meredam tantangan tersebut, Menko Airlangga memberikan arahan untuk memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi infrastruktur pengairan, pemanfaatan Program Kredit Usaha Rakyat, penyelesaian Proyek Strategis Nasional, dan pemanfaatan investasi produktif.
“Saya berharap kebutuhan fiskal dapat dilakukan dengan cara yang lebih inovatif termasuk kerja sama dengan perbankan, lembaga keuangan, dan lembaga pembiayaan Pemerintah seperti PT SMI,” pungkas Menko Airlangga.