beritaenam.com, Jakarta – Politikus Partai Demokrat Andi Arief berniat menggugat secara perdata stasiun televisi TV One beserta pemimpin redaksinya, yakni Karni Ilyas sebesar Rp 1 triliun. Mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) partai Demokrat itu mengaku dirugikan lantaran pemberitaan TV One yang menggunakan foto-foto dirinya saat ditangkap polisi di Menara Peninsula, Jakarta.
“Saya nanti akan mengambil langkah hukum. Kita akan tuntut Rp1 T,” ucap Andi usai konsultasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO), Jakarta, Selasa (12/3).
Andi mengaku sudah menerima permohonan maaf secara pribadi dari Nirwan Bakrie, selaku pemilik TV One. Namun, kata dia, tetap saja perkara tidak bisa selesai begitu saja.
Andi menjelaskan bahwa pemberitaan TV One yang menampilkan foto-foto dirinya di Hotel Menara Peninsula telah berdampak buruk terhadap keluarganya. Terutama anak-anaknya. Andi merasa sangat dirugikan atas hal itu.
Karni Ilyas sendiri telah memberikan klarifikasi langsung kepada Andi Arief di ruang publik media sosial Twitter. Karni mengaku tak berurusan langsung dengan urusan peliputan. Dia sendiri baru tahu kejadian keesokan siangnya lantaran baru terlelap dini hari.
Karni Ilyas sudah di hubungi untuk meminta tanggapan. Namun demikian yang bersangkutan belum merespons, baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat.
Andi mengamini bahwa Karni Ilyas bukan wartawan baru. Andi menilai Bang One, kerap dikenal, sudah begitu lama memakan asam garam dunia jurnalistik. Andi mengatakan seharusnya Karni Ilyas tidak memberitakan foto-foto saat ditangkap di Menara Peninsula.
“Jangan mentang-mentang dekat sama polisi bisa melakukan ini terhadap saya. Enggak boleh dia. Orang lain biasanya mengalah diginiin sama Karni Ilyas. Sama saya enggak bisa. Mentang-mentang sedang di puncak jawara pers bisa melakukan apa saja kepada masyarakat, tidak boleh,” ucap Andi.
“Saya menerima permohonan maaf dari pemiliknya. Tapi dengan Karni Ilyas belum selesai,” lanjutnya, seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Andi menegaskan bahwa publik bisa berasumsi macam-macam dari fotonya yang tersebar dan diberitakan TV One. Terlebih, foto-foto itu juga memuat wanita serta barang-barang lain.
Andi menerangkan segala jenis material yang berkaitan dengan tahap penyelidikan juga tidak boleh disebar. Pers pun, kata dia, tidak berhak memberitakan.
“Juga saya akan coba untuk mempersolakan secara hukum Hotel Peninsula. Hotel Peninsula di berbagai media sudah menghabisi saya juga, sudah membuat trial by the press juga terhadap saya, saya disebutkan berbagai macam juga di sana padahal saya rasa tidak alami,” ucap Andi.