AGENDA besar MTQ Nasional XXVII yang akan digelar di Sumatra Barat bulan depan di Sumatera Barat dinilai bisa menjadi klaster baru penularan Covid-19.
Terlebih Kota Padang dan Kabupaten Padang Pariaman sebagai lokasi kegiatan dalam sebulan terakhir menjadi zona berbahaya bagi penularan Covid-19.
Hal itu diungkapkan epidemiolog Universitas Andalas Defriman Djafri, Senin (12/10).
Menurutnya, panitia pelaksana MTQ harus membuat skenario sangat ketat supaya tidak ada peserta, panitia, dan penonton MTQ menjadi korban penularan Covid-19.
“Event besar seperti MTQ, pilkada, dan lain-lain menjadi ancaman ke depan. Jika tidak hati-hati menghitung dan mengukur kapasitas dan upaya pengendalian yang komprehensif, skenario terburuk kemungkinan terjadi,” ujarnya.
Ia mengatakan MTQ Nasional 2020 di Sumbar akan mendatangkan kontingen dari seluruh Indonesia. Artinya, lalu lintas orang ke Sumbar akan tinggi selama pelaksanaan MTQ berlangsung.
Selain ada potensi masuknya Covid-19, MTQ 2020 juga berbahaya bagi mereka yang datang ke Sumbar karena daerah tuan rumah sendiri sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19 yang cukup signifikan dalam dua bulan terakhir.
Defriman menyebut panitia dan pemimpin kontingen harus sama-sama memahami skenario yang akan dijalankan untuk menghindari penularan Covid-19. Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unand itu tidak terlalu mengkhawatirkan pelaksaan cara MTQ itu sendiri.
Hal yang lebih mengkhawatirkan adalah kegiatan lain para peserta di luar acara MTQ seperti berwisata atau belanja. Agenda di luar MTQ inilah menurut Defriman harus diantisipasi oleh panitia dan Pemprov Sumbar.
Panitia dan kepala rombongan harus benar-benar mengontrol semua orang yang mereka bawa agar tidak melakukan kegiatan tanpa koordinasi.
“Kegiatan yang terkait langsung dengan acara MTQ bisa diantisipasi dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Bagaimana dengan yang ingin wisata? Ini yang harus diantisipasi,” ucap Defriman.
Ia mengingatkan agar penyelenggaraan MTQ ini panitia tidak gagal dalam upaya mencegah penularan Covid-19. “Karena selain bahaya untuk Sumbar juga bahaya bagi daerah-daerah yang mengirimkan kafilah untuk MTQ,” pungkasnya.