Beritaenam.com | Setiap orang pasti pernah merasakan persaingan dalam keluarga, tapi bagaimana jika itu melibatkan kekuatan supranatural? Jin Khanis The Series membawa kita ke dalam perjalanan epik yang lebih dari sekadar perebutan kekuatan, namun juga perjuangan menyelamatkan ikatan persaudaraan yang nyaris terputus.
Cerita dimulai dengan Surawisesa, seorang pemuda bangsawan berusia 16 tahun yang haus akan kekuatan. Dalam ambisinya untuk mengalahkan saudara tirinya, Raden Kian Santang, ia nekat mencuri sebuah kitab kuno yang dipercaya memiliki kesaktian luar biasa.
Namun, keputusannya membawa bencana. Ia terjebak dalam cengkeraman kekuatan jahat—penyihir dan jin yang siap memanfaatkan kesaktiannya untuk tujuan mereka sendiri.
Surawisesa bukan hanya menghadapi kekuatan jahat, tetapi juga rasa putus asa dan kesepian yang membuatnya rentan terhadap pengaruh kegelapan.
Di sisi lain, kita melihat Raden Kian Santang, yang meski tersakiti oleh tindakan saudaranya, tidak berhenti untuk menyelamatkan Surawisesa.
Bersama Syekh Nurjati, seorang guru spiritual yang bijaksana, Kian Santang melawan kekuatan astral dan spiritual yang mengancam nyawa saudaranya dan dunia sekitarnya. Pertarungan ini bukan sekadar tentang kekuatan fisik, melainkan juga perang batin melawan kegelapan dalam hati dan pikiran.
1. Raden Kian Santang Kembali dengan Nuansa Baru
Bagi para penggemar Alwi Assegaf, Jin Khanis menawarkan sesuatu yang berbeda. Meskipun Alwi kembali memerankan Raden Kian Santang, kali ini peran tersebut datang dengan nuansa yang lebih emosional dan petualangan yang lebih intens.
Menurut sutradara, Fence F Nayoan, serial ini berfokus pada petualangan penuh misteri dan horor, berbeda dengan aksi pertempuran kerajaan yang menjadi ciri khas Raden Kian Santang sebelumnya.
“Kian Santang yang dulu lebih banyak bercerita soal perang dan kerajaan. Sekarang, kita masuk ke dunia petualangan dan horor, dengan sentuhan komedi yang menghibur,” ujar Fence F Nayoan.
Serial ini membawa penonton ke dalam pengalaman baru, lebih personal dan emosional ketika Kian Santang tidak hanya bertarung untuk keadilan, tetapi juga untuk menyelamatkan saudaranya dari kekuatan yang mengancam merenggut jiwa dan hubungan mereka.
2. Karakter yang Membangun Emosi dalam Cerita
Karakter-karakter di Jin Khanis tidak hanya sekadar tokoh pelengkap, tapi memiliki lapisan emosional yang mendalam. Ambisi Surawisesa yang berujung pada kehancuran, keterjebakan Sumi yang terpasung oleh kekuatan jahat, hingga Mak Romlah, wanita yang dipenuhi rasa sedih
dan duka akibat tragedi yang menimpanya, semua memberikan sentuhan kemanusiaan pada kisah yang sarat akan kekuatan supranatural ini.
Setiap karakter membawa emosi yang berbeda, dan di tengah semua itu, Raden Kian Santang dan Syekh Nurjati menjadi simbol harapan. Syekh Nurjati, dengan kebijaksanaan dan ketenangannya, membantu Raden Kian Santang tidak hanya dalam melawan musuh fisik, tetapi juga mengatasi kegelapan yang mencoba memecah-belah keluarga mereka.
3. Kisah yang Menyentuh Hati
Jin Khanis bukan sekadar serial horor yang menegangkan. Di balik semua konflik dan kekuatan supranatural yang menyeramkan, serial ini juga bercerita tentang pengorbanan, cinta keluarga, dan perjuangan untuk tetap teguh dalam menghadapi cobaan.
Dengan sentuhan komedi yang menyegarkan, Jin Khanis membawa cerita yang kompleks menjadi lebih mudah dinikmati oleh berbagai kalangan. Konflik dua saudara ini mengajarkan bahwa meski dalam situasi yang paling sulit, ikatan keluarga adalah hal yang paling kuat untuk
diperjuangkan.
Saksikan Jin Khanis The Series di Bioskop Online Jin Khanis The Series kini dapat ditonton melalui platform streaming Bioskop Online.