Beritaenam.com — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi mencanangkan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024, bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2024 yang mengangkat tema “Anak Terlindungi, Indonesia Maju.”
Plt Asisten Kesejahteraan Sosial Sekda (Askesra) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mencanangkan PIN Polio 2024 tingkat provinsi di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Besar, Sunter Jaya, Jakarta Utara. Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, dan Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati.
238.516 Anak di Jaksel Ditargetkan Divaksin Polio
PIN Polio di DKI Jakarta dilaksanakan dalam dua putaran dengan target harian minimal 181.930 anak menerima vaksin dua tetes lewat mulut, dari total target 1.209.303 anak. Target setiap dosis adalah sebesar 95 persen. Putaran pertama dilaksanakan pada 23 Juli-3 Agustus 2024, sedangkan putaran kedua pada 6-17 Agustus 2024.
“Sasaran sebanyak 1,2 juta anak lebih yang tersebar di enam wilayah DKI cukup luar biasa. Namun, angka tersebut akan terasa ringan jika kita kerjakan bersama-sama. Wali Kota Jakarta Utara telah menyiapkan strategi pelaksanaan di RPTRA, PAUD, sekolah-sekolah, tempat wisata, dan lainnya. Dinas Kesehatan juga telah memetakan pelaksanaan PIN Polio di seluruh wilayah Kota Jakarta, sehingga masing-masing target dua putaran ini dapat terpenuhi,” kata Elly dalam siaran pers Pemprov DKI Jakarta.
Elly menambahkan, PIN Polio harus menjadi gerakan masyarakat karena tingkat penularan virus sangat tinggi. Pemprov DKI berkomitmen menekan penularan virus polio dengan melibatkan peran serta masyarakat.
“Ini yang harus kita jaga. Meskipun saat ini, kasus di Jakarta masih nol, ini tetap menjadi tanggung jawab kita semua, tidak hanya Pemprov DKI tetapi juga masyarakat,” ujar Elly.
Upaya Pencegahan KLB Poliomyelitis
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan bahwa pelaksanaan PIN Polio adalah upaya pencegahan situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Poliomyelitis di Indonesia. Meski di Jakarta tidak ditemukan kasus polio, tetap diperlukan gerakan imunisasi polio secara masif.
“Berdasarkan penilaian risiko WHO, Provinsi DKI Jakarta masuk dalam kategori risiko sedang untuk penularan polio. Tingginya mobilitas penduduk dan arus perpindahan dari provinsi lain ke Jakarta memerlukan upaya respons imunisasi yang masif. Dengan cakupan yang tinggi dan merata, DKI Jakarta diharapkan dapat terbebas dan memutus penularan virus polio,” kata Ani.
Sosialisasi PIN Polio di Rusun Pulo Jahe Tower
Hari ini, warga Rusun Pulo Jahe Tower, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, juga mengadakan PIN Polio. Acara ini dihadiri oleh Kepala UPRS VII, Wakil Camat Cakung, dan Kepala Puskesmas Cakung serta jajaran lurah di Kecamatan Cakung. Kegiatan ini berjalan meriah dan mendapat banyak perhatian dari warga.
Wakil Camat Cakung, Yan Mursidan, menyatakan bahwa Rusun Pulo Jahe Tower dijadikan sebagai kick-off untuk sosialisasi PIN Polio 2024. Kepala UPRS VII, Ageng Darmintono, menyambut baik penunjukan Rusun Pulo Jahe Tower sebagai tempat sosialisasi.
“Saya berharap dengan diadakannya PIN Polio perdana di Rusun Pulo Jahe Tower, anak-anak balitanya menjadi cerdas dan sehat,” ujarnya.
Tandi, perwakilan warga Rusun Pulo Jahe Tower, mengungkapkan bahwa meskipun Posyandu di Rusun masih bersifat mandiri, ia berharap jika sudah terbentuk RT dan RW, dapat memaksimalkan pengeluaran yang selama ini ditanggung bersama.
“Saya sangat berharap Posyandu Rusun Pulo Jahe Tower segera diresmikan oleh Kelurahan Jatinegara,” pungkasnya.