Sebagai kado ulang tahun ke 76 Republik Indonesia, 2 pekerja Pertamina menorehkan prestasi membanggakan dalam inovasi teknologi tepat guna, sehingga terpilih mendapatkan penganugerahan tanda kehormatan Satyalancana Wira Karya sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 52/TK/Tahun 2021.
Kedua pekerja Pertamina penerima penghargaan ini bertugas pada Subholding Upstream dan telah berhasil menciptakan inovasi teknologi yang mendukung optimalisasi produktivitas di industri migas nasional sekaligus mendorong kemajuan industri dalam negeri.
Ardian Fandika, tercatat sebagai Senior Engineer Project Engineering di Pertamina Hulu Mahakam (PHM), berhasil memberikan dukungan teknis dalam industri pipa melalui pendekatan fitness for service sehingga meningkatkan kualitas produk pipa baja dalam negeri dan penggunaan produk dalam negeri (TKDN) dalam operasi migas. Inovasi tersebut sudah digunakan pada proyek PHM seperti South Mahakam Gas Supply ke Kilang Balikpapan (SMGS RU-V), Jumelai dan Sisi Nubi (JSN) serta Well Connection untuk pengembangan Lapangan Tunu.
Kedua, Irawan Josodipuro yang bekerja sebagai Piping Valve Pressure Vessel Reference Specialist di PHM juga mampu menciptakan inovasi yakni metode penilaian dan kualifikasi pengujian peralatan migas berupa bejana tekan (static equipment) dan katup yang berhasil meningkatkan kualitas produk dalam negeri yang memenuhi standar internasional kompleksitas tinggi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan apresiasi yang tinggi pada kedua pekerja tersebut karena telah bekerja tulus dan berdedikasi tinggi meningkatkan efektivitas kerja dan kemajuan perusahaan. Lingkungan kerja Pertamina juga mendorong kreativitas dan inovasi, melalui berbagai program inovasi dari para pekerja. Hal ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir agar BUMN terus menumbuhkan lingkungan kerja yang dapat mendorong lahirnya inovasi dan teknologi.
“Kami bangga, karena inovasi pekerja ini tidak hanya berguna untuk pencapaian kinerja perusahaan, namun juga berdampak positif bagi kemajuan industri migas dan juga mendorong peningkatan komponen dalam negeri yang menjadi target pemerintah,” ujarnya.
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama juga turut berbangga dengan capaian perwira tersebut. “Selamat kepada Saudara Ardian dan Saudara Irawan atas penghargaan dari Presiden RI karena telah berhasil membuat produk dalam negeri yang bisa dimanfaatkan dalam seluruh proses pekerjaan di Pertamina. Ini sangat luar biasa,” tuturnya dalam kegiatan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia yang diadakan Pertamina.
Ardian Fandika menuturkan dengan hasil analisa kualitas produk yang ia lakukan, ia lantas merekomendasikan kepada pabrikan dalam negeri untuk terus melakukan perbaikan. Keberhasilan ini dinilai Direktorat Jenderal Migas ESDM sebagai terobosan dalam proses pembinaan industri lokal.
“Kami mengarahkan pabrikan dalam negeri untuk memproduksi barang sesuai dengan penggunaan dan secara bertahap kemudian bisa ditingkatkan pada produk yang lebih tinggi persyaratan teknisnya yang dapat memenuhi kebutuhan operasi migas di seluruh Indonesia bahkan global,” ungkap Ardian.
Ardian melanjutkan, Pemerintah telah menargetkan peningkatan penggunaan produk dalam negeri (TKDN) dan Pertamina merespons target ini dengan membuat program assessment dan pembinaan terhadap industri nasional.
“Saat menjalani penugasan di luar negeri, saya mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman serta terbiasa untuk melakukan kolaborasi dengan manufaktur/pabrikan yang memproduksi kebutuhan operasi perusahaan. Pengalaman ini saya implementasikan saat melakukan pembinaan terhadap industri dalam negeri dan alhamdulillah hal tersebut membuahkan hasil yang positif,” ujar Ardian.
Satyalancana Wira Karya adalah tanda kehormatan yang diberikan Pemerintah Republik Indonesia kepada para warganya yang telah memberikan darma bakti yang besar kepada negara dan bangsa Indonesia sehingga dapat menjadi teladan bagi orang lain. Pemerintah memberikan penghargaan ini kepada 16 warga Indonesia berprestasi.