beritaenam.com, Jakarta – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan, sebanyak tujuh terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah baru-baru ini telah lama dipantau Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
Iqbal menyebut para terduga teroris itu pernah ke Suriah dan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
“Kami memiliki data tersebut, siapa yang sudah berangkat ke Suriah, siapa yang terafiliasi di kelompok Filipina dan sebagainya,” ujar Irjen Pol M Iqbal di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Adapun sebanyak tujuh dari delapan terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah pada Selasa (14/5/2019) pernah ke Suriah dan enam di antaranya pernah bergabung dengan kelompok ISIS.
Enam orang tersebut bergabung dengan kelompok ISIS di antaranya di bagian logistik yang bertugas melakukan survei dan mengambil dokumentasi pembagian logistik di Suriah.
Sebelum berangkat ke Suriah, para terduga teroris mengikuti latihan fisik dan latihan menggunakan senjata replika.
Iqbal menegaskan bahwa Tim Densus 88 tidak bekerja seperti Korps Brigade Mobil (Brimob) yang biasa dimintai bantuan saat melakukan penangkapan terhadap terduga teroris dan menjinakkan bom di lapangan.
Densus 88 disebutnya bekerja melalui upaya-upaya intelijen, pemetaan hingga pengejaran saat data terkumpul semua terkait aliran serta jaringan.
Tidak selalu menggunakan pendekatan kohersif dengan paksaan dan kekerasan, disebutnya Densus 88 juga melakukan pendekatan deredikalisasi para terduga teroris.
M Iqbal tidak menyebutkan jumlah pasti WNI yang kembali ke Tanah Air dari bergabung dengan ISIS di Suriah, tetapi ia memastikan di antaranya berhasil dideradikalisasi.
“Sepanjang mereka betul-betul ingin NKRI kami terbuka, tetapi, kita juga harus cerdas, kita lihat dulu latar belakang dan profilnya, motifnya dan lain lain,” ujar Iqbal.