beritaenam.com, Jakarta – Capres Prabowo Subianto ingin menang Pilpres 2019 dengan selisih suara 25% karena menurutnya belasan persen suaranya akan dicuri. Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin menyebut Prabowo berhalusinasi.
“Prabowo bicara kemenangan selisih 25% seperti sedang mengigau. Dari mana menjelaskan kemenangan dengan besar itu bisa didapatkan? Tidak ada satupun lembaga survei kredibel yang mengunggulkannya. Bahkan lembaga-lembaga survei yang kredibel itu semua memenangkan Jokowi-Ma’ruf dengan selisih di atas 20%,” kata juru bicara TKN, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Sabtu (6/4/2019).
“Apalagi jika Prabowo menuduh kami akan mencuri suara darinya. Ini seperti sedang berhalusinasi. Sedang mengarang cerita yang disesuaikan dengan skenario yang konsisten selama ini,” imbuh Ace.
Ace menyebut pernyataan Prabowo yang mengaitkan pilpres dengan menganalogikan mengusir penjajah merupakan kekeliruan fatal.
Dia mengatakan pilpres bukan ajang mengusir penjajah, tetapi berlomba-lomba dalam kebaikan dengan menawarkan program yang terbaik kepada rakyat.
Ketua DPP Partai Golkar itu memandang apa yang disampaikan Prabowo sesungguhnya ingin membangkitkan militansi pendukungnya sehingga mereka bisa dimobilisasi tanggal 17 April. Dia berbicara soal kemungkinan intimidasi kepada pemilih Jokowi-Amin.
“Militansi dukungan ini merupakan provokasi dan intimidasi kepada pemilih pendukung 01. Cara-cara intimidasi adalah karakter pendukung 02 yang terbukti saat peristiwa kekerasan pada warga yang memakai kaos Jokowi di Jawa Tengah. Ini bagian dari skenario besar yang sedang dirancang jelang dan pasca 17 April,” ucap Ace.
“Pasca 17 April juga kubu 02 telah berbicara tentang upaya menegasi peran MK dan mengangkat people power. Semua rakyat harus tahu skenario besar kubu 02 ini. Jangan kita dibodohi dengan konstruksi narasi tersebut,” imbuh anggota DPR itu, seperti dikutip dari detik.com
Sebelumnya diberitakan, Prabowo Subianto mengajak para pendukungnya mengawal kemenangan pasangan nomor urut 02 di Pilpres 2019. Dia mengatakan Prabowo-Sandiaga Uno harus menang dengan minimal selisih 25%.
“Kita harus menang dengan angka yang sangat besar. Kita harus menang dengan selisih 25 persen. Karena siap akan dicuri sekian belas persen. Hanya itu usaha kita,” ujar Prabowo di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (5/4).