Beritaenam.com, Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto, mengatakan, ada ketidaksesuaian antara pidato calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto di Singapura mengenai korupsi di Indonesia.
Pada sebuah forum, Prabowo menyebutkan bahwa kondisi korupsi di Indonesia seperti kanker stadium empat.
Hasto mengatakan, pidato Prabowo yang ingin mengurangi korupsi tidak sejalan dengan sikapnya di internal partai.
“Jadi orang melihat beda antara retorika dan sebuah tindakan nyata. Ini yang kami sayangkan. Mencoret caleg eks koruptor saja Pak Prabowo tidak bisa. Kemudian, mengatakan kita stadium 4 dalam korupsi,” ujar Hasto di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Hasto mempertanyakan sikap Prabowo yang tidak mencoret caleg eks koruptor dalam Partai Gerindra.
Padahal, hal itu bisa dilakukan dengan mudah oleh Prabowo. Pada 28 September 2018, KPU membantah pernyataan Gerindra yang mengaku sudah mencoret caleg eks koruptor dari Daftar Caleg Tetap (DCT).
Berdasarkan keterangan KPU, Partai Gerindra tetap mengusung enam caleg eks koruptor.
“Di luar negeri Beliau bicara seperti itu. Tapi me-manage Gerindra, Pak Prabowo tidak berani mencoret mereka yang punya masalah hukum,” kata dia.
Hasto menilai, pidato Prabowo tidak mencerminkan kebanggaan atas Tanah Air. Bagaimana pun, kata dia, calon pemimpin harus membangun martabat negaranya.
“Tidak bisa di luar cerita tentang hal yang kurang pas untuk disuarakan. Apalagi oleh calon presiden,” ujar Hasto.
Saat menghadiri “The World in 2019 Gala Dinner” yang diselenggarakan majalah The Economist di Hotel Grand Hyatt Singapura, Selasa (27/12/2018), Prabowo menyebut korupsi di Indonesia sudah seperti kanker stadium 4. Ia juga menyinggung soal rakyat yang mudah disuap untuk memilih calon tertentu dalam pemilu.
Sumber: kompas.com