beritaenam.com – Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut Amerika Serikat adalah pemimpin terorisme dunia sebenarnya. Hal ini dicetuskannya setelah pemerintah AS resmi menyatakan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris.
“Siapa Anda sehingga melabeli institusi revolusi sebagai teroris?” kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan langsung oleh stasiun televisi pemerintah Iran seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (9/4/2019).
Rouhani membela Garda Revolusi sebagai pasukan yang telah memerangi terorisme sejak terbentuk pada tahun 1979.
Pemimpin Iran itu pun menuding pasukan AS selalu terlibat, langsung atau tidak langsung dengan kelompok-kelompok teroris atau aksi-aksi terorisme.
“Anda ingin menggunakan kelompok-kelompok teroris sebagai alat melawan negara-negara di wilayah … Anda pemimpin terorisme dunia,” cetus Rouhani dalam seremoni di Teheran untuk memperingati Hari Teknologi Nuklir Iran.
“Siapa yang menyebarkan dan mendorong terorisme di dunia saat ini? Siapa yang ingin menggunakan ISIS sebagai alat?” tanya Rouhani seraya mengatakan AS melindungi para pemimpin kelompok teroris itu.
“Bahkan sekarang Amerika menyembunyikan pemimpin-pemimpin ISIS, bahkan sekarang mereka tidak siap untuk mengatakan kepada pemerintahan regional di mana pemimpin-pemimpin ISIS bersembunyi,” tutur Rouhani.
Untuk mendukung tuduhannya, Rouhani menyinggung jatuhnya pesawat Iran Air Flight 655 pada Juli 1988 akibat rudal-rudal yang ditembakkan dari kapal Angkatan Laut AS, USS Vincennes.
“Anda telah melakukan segalanya yang bisa dibayangkan. Pasukan mana yang menembak jatuh pesawat sipil kami di perairan Teluk Persia?” katanya seraya menambahkan bahwa itu bertujuan mengintimidasi Iran.
Presiden AS Donald Trump baru saja mengategorikan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris asing.
Ini adalah pertama kalinya AS memberi cap demikian terhadap militer sebuah negara. Ini berarti siapapun yang berurusan dengan Garda Revolusi bisa terancam hukuman penjara di AS.
Iran pun kemudian membalas dengan mendeklarasikan pasukan AS di Timur Tengah sebagai organisasi teroris.
Melabeli Garda Revolusi sebagai organisasi teroris membuat AS dapat menerapkan sanksi lanjutan, khususnya pada sektor bisnis mengingat keterlibatan korps tersebut dalam ekonomi Iran.