Beritaenam.com, Jakarta – Indonesia memprotes sikap Australia yang berencana memindahkan kedutaan mereka ke Yerussalem. Protes disampaikan langsung Presiden Joko Widodo kepada Perdana Menteri Australia Scott Morrison lewat sambungan telpon.
“Beliau (Jokowi) berkomunikasi (dengan PM Australia). Tadi pagi,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/9/2018).
“Kita menyampaikan concern, intinya menyampaikan concern mengenai announcement itu,” tambahnya.
Retno menegaskan, sikap Indonesia untuk selalu mendukung Palestina merdeka tidak pernah berubah. Oleh karena itu, Indonesia menolak pendudukan Israel, terhadap wilayah Palestina di jalur Gaza.
Indonesia meminta dunia internasional untuk menolak pemindahan Ibu Kota Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem, yang dianggap sebagai kota suci agama baik Yahudi, Islam dan Kristen.
“Belum ada perubahan posisi,” tegas Retno.
Meski Indonesia memprotes Australia, namun Retno enggan menjawab saat ditanya soal hubungan dagang yang selama ini sudah dijalin oleh kedua negara.
Ia enggan menanggapi berita media asal Australia, ABC, yang mewartakan bahwa Indonesia akan menghentikan kerja sama dagang dengan negeri kangguru.
“Tanya sama ABC,” jawab Retno. Australia menyatakan tengah mempertimbangkan pemindahkan kantor kedutaan besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Pernyataan tersebut disampaikan Perdana Menteri Scott Morrison dalam konferensi pers, seperti diberitakan AFP Selasa (16/10/2018).
PM yang menjabat sejak Agustus lalu itu menjelaskan, dia “berpikiran terbuka” terkait proposal untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dia menuturkan, Negeri Kanguru berkomitmen dengan solusi dua negara. Namun solusi lain harus dipertimbangkan jika tidak perkembangan yang positif.
Sumber: kompas.com