beritaenam.com, Jakarta – Ruhut Sitompul mengomentari isu “people power” yang diserukan oleh sejumlah tokoh pendukung capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai bentuk perlawanan terhadap pemilu curang.
Menurutnya, “people powe” cuma mimpi, apalagi tokoh utama yang menggaungkannya yakni anggota Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais, sudah mengganti istilah itu dengan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR).
“Kalau people power saya katakan mimpi kali ye. Karena tokoh yang dari awal mengatakan sudah malu-malu kucing dan ucapkan kedaulatan rakyat. Itulah Amien Rais,” kata Ruhut di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5/2019), seperti dikutip dari suara.com
Sebelumnya, Amien Rais meminta para pendukung Prabowo-Sandi untuk mengganti istilah “people power” dengan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR).
Alasan digantinya istilah people karena sejumlah tokoh pendukung paslon 02 belakangan dijerat polisi dengan tuduhan makar karena seruan “people power”.
Beberapa tokoh dimaksud, yakni Kivlan Zen, Eggi Sudjana, Permadi, dan Lieus Sungkharisma. Bahkan, Eggi Sudjana sudah berstatus sebagai tersangka dan kini ditahan.
“Eggi Sudjana ditangkap polisi karena bicara people power. Kita tidak gunakan people power, tapi gerakan kedaulatan rakyat,” ujar Amien dalam acara “Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019′ di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (14/5/2019).
Terkait GNKR ini, pada Jumat (17/5/2019) kemarin, Amien bersama sejumlah tokoh pendukung Prabowo-Sandi mendeklarasikan GNKR di Rumah Perjuangan Rakyat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.
Dalam orasinya di acara tersebut, Amien menuding pemerintahan Jokowi yang juga kubu petahana di Pilpres 2019 merasa takut dengan istilah “people power”, karena itulah mereka menggantinya dengan GNKR.
“Rupanya, petahana dan rezimnya itu ngeri (sama) people power, kok bahasa asing? Kita ganti dengan Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat,” ujar Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu.