Beritaenam.com, Pandeglang – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal capres yang sering menebar fitnah dan selalu marah-marah. Menurutnya, ada calon presiden yang sukanya memusuhi dan anti terhadap pers, bahkan gerakan mahasiswa.
“Masyarakat ini mau milih yang mana? Mau penyebar fitnah atau difitnah? Yang suka menunjukkan kepemimpinan Islami dan tidak marah-marah atau milih yang tidak suka dengan wartawan, milih yang antipers, anti-gerakan mahasiswa,” kata Hasto saat ‘Safari Kebangsaan’ di Lebak, Banten, Kamis (20/12/2018).
Ia tak menampik ada isu negatif, seperti tudingan komunis dan PKI, yang ditujukan kepada pasangan yang diusung PDIP dan terjadi di Banten. Tapi isu-isu seperti itu menurutnya adalah fitnah.
“Kami meyakini bahwa rakyat Indonesia mendambakan pemimpin yang bicara baik, positif yang merangkul dan bekerja meskipun dihujat,” katanya.
Di hadapan para simpatisan yang hadir, Hasto juga menyinggung capres Prabowo yang dinilai ahistoris. Khususnya mengenai persetujuan pemindahan kedubes Australia dari Tel Aviv ke Yerusalem.
“Buat PDIP, sikap Prabowo ahistoris. Tidak memahami kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Ini yang harus kita sampaikan,” katanya di hadapan para simpatisan dan warga Lebak.