beritaenam.com, Tana Toraja – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus fokus meningkatkan produksi dan hilirisasi komoditas kopi, khususnya asal Tana Toraja. Menteri Putra Sulawesi Selatan ini, Selasa (12/3) melakukan kunjungan kerja ke Tana Toraja menyalurkan bantuan bibit kopi unggul untuk Kabupaten Tanah Toraja dan Toraja Utara, melalui program peremajaan sehingga kopi Toraja semakin mendunia.
Mentan Amran menyebutkan bantuan bibit kopi unggul diberikan ke Sulawesi Selatan sebanyak 1,7 juta batang. Untuk Kabupaten Tana Toraja mendapat alokasi 700 ribu batang, untuk areal seluas 400 hektar, dengan nilai mencapai Rp 3,08 miliar. Sedangkan Kabupaten Toraja Utara dialokasikan seluas 300 hektar, nilainya Rp 2,85 miliar.
“Bibit kopi unggul ini akan membawa Toraja makin mendunia, karena bibit yang kami bawa bukan sembarangan, karena produktivitasnya 3,5 sampai 4 ton per hektar per tahun. Tadi saya diskusi dengan petani, kondisinya produksinya hanya 300 kilogram per hektar per tahun,” demikian diungkapkan Amran saat berdialog dengan petani dalam kegiatan Mengembalikan Kejayaan Rempah dan Komoditas Perkebunan untuk Mewujudkan Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.
Lebih lanjut Amran menegaskan dengan bantuan bibit kopi unggul ini, pengembangan Kopi di Toraja diharapkan produktivitasnya naik, dari 0,3 ton menjadi 3,5 sampai 4 ton per hektar per tahu. Dengan demikian, produksi dan kualitas kopi Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain.
“Dulu Vietnam berguru ke Indonesia. kami baru pulang dari Hanoi Vietnam, kami bertemu petani-petaninya. Mereka produksinya sekarang 3,5 ton per hektar. Kenapa tidak petani kita bersemangat mengejarnya?” ucapnya.
“Jadi bantuan hari ini ada ada 50 truk bibit kopi. Itu semua bibit unggulan, jangan sembarang tanam bibit kopi,” pinta Amran.
Selain bantuan bibit kopi, Amran pun membagikan bantuan ayam berikut pakan dan obat-obatan, kambing, pala, traktor, pompa air, cultivator 32 unit, bibit padi dan bibit jagung. Adapun khusus bantuan ayam untuk Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 sebanyak 1,7 juta ekor, terbesar sepanjang sejarah.
“Bantuan ini kiriman pemerintah dari Pak Presiden. Beliau perintahkan temui masyarakat Bone, Soppeng, Wajo, Luwu Raya dan Toraja. Harusnya kami dampingi beliau ke Sumatera, tapi kami lapor izin Bapak Presiden kami ditunggu masyarakat Tana Toraja dan Toraja Utara. Sehingga beliau katakan dahulukan daripada mendahulukan saya,” bebernya.
“Bantuan kopi ini pun kiriman beliau (Presiden). Beliau sangat mencintai Bapak Ibu (masyarakat -red). Apapun yang petani minta, bila pemerintah mampu akan kita sanggupi. Bila perlu diriku aku serahkan untuk petani,” tambah Amran, seperti dilansir dari merdeka.com
Bupati Tana Toraja, Nicodemus Biringkanae mengaku optimis dengan program dan bantuan Kementan dapat memajukan pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Ia meminta kepada seluruh jajarannya dan petani agar lebih fokus bekerja, sehingga komoditas pertanian Tana Toraja khususnya kopi bisa lebih maju, terutama mendorong pasar ekspor.
“Potensi pertanian kita bisa dikembangkan di Tana Toraja, tapi terpenting kita tetap fokus bekerja,” ucap Nicodemus.
Hadir dalam kegiatan ini, Anggota Komisi IV DPR RI, Felicitas Tallulembang, Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagiyono, Kepala Badan Litbang Pertanian, Fadjry Djufry dan lebih dari 12 ribu petani.