Cipanas – Selesai ngasih materi pembekalan dan magang kewirausahaan mahasiswa politehnik Negeri Jakarta, Jumat malam (23/10/2019). Saya mampir di Sate Maranggi Sari Asih, Cipanas.
Menurut saya, Ini contoh keberhasilan membangun usaha kuliner berbasic tradisional. Kekuatannya ada pada rasa, suasana, kecepatan. Tak heran pengunjung berbondong bondong untuk datang dan datang lagi menikmati makanannya.
Ada pembeda dari yang lain. Saya sempat menyinggung tentang strategi marketing dan memperkuat pelayanan, serta rasa.
Menurut saya, sate maranggi Cipanas ini, masih dikelola secara tradisional, tapi coba mempertahankan tiga hal yang saya sebutkan di atas: rasa, suasana dan kecepatan pelayanan. Selebihnya, standar saja.
Mengelola bisnis makanan atau kuliner, penting dijagain 5 hal : harga kompetitif, rasa harus lebih enak, suasana asyik, tempat bersih dan layanan cepat dan ramah. Tiga terpenuhi, dan di jagain betul, sudah cukup.
Sari Asih memenuhi 3 kelebihan dari lima hal. Kalau bisa lima-limanya, keren. Nggak bisa menjaga lima diantaranya, dan cukup tiga hal saja, sudah cukuplah. Begitulah rumus bisnis kuliner.