beritaenam.com, Jakarta – Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin memahami kekecewaan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Prabowo Subianto yang menyinggung pilihan politik Ani Yudhoyono di Pilpres. TKN pun menilai Ketum Partai Gerindra itu tak sensitif.
“Sayang Pak Prabowo tidak memahami hal ini. Beliau kurang sensitif. Biarkan Ibu Ani istirahat di sisi-Nya dengan tenang tanpa perlu lagi namanya dilibatkan dalam kepentingan politik duniawi hari-hari ini,” kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni kepada wartawan, Selasa (4/5/2019).
Pria yang akrab disapa Toni itu menilai wajar SBY keberatan jika Prabowo membicarakan persoalan politik. Mengingat, sang jenderal saat ini tengah dalam masa berkabung sepeninggalnya sang istri.
“Saya bisa memahami keberatan Pak SBY dan keluarga. Politik tentu saja penting dan sulit terpisahkan dari keluarga besar Pak SBY. Tapi hari-hari ini adalah hari yang berat bagi mereka. Tentu sebagai manusia biasa mereka ingin konsentrasi dulu menata hati dan menghilangkan kesedihan,” tuturnya.
Sebelumnya, sebuah video dengan narasi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersinggung dengan ucapan Prabowo Subianto beredar di media sosial. Partai Demokrat menjelaskan duduk perkara persoalan itu.
Video yang beredar di medsos ini adalah rangkaian dari momen takziah Prabowo ke rumah SBY di Cikeas, Gunung Putri, Jawa Barat, Senin (3/6).
Usai pertemuan, Prabowo sempat jumpa pers. Di belakangnya berdiri SBY, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan dan besan SBY Hatta Rajasa.
Melihat video tersebut, netizen kemudian menyoroti soal gestur SBY yang berubah saat Prabowo berbicara soal pilihan politik Ani Yudhoyono pada Pilpres tahun 2014 dan 2019.
Video yang dinarasikan sang jenderal tengah tersinggung itu memperlihatkan gestur SBY yang semula memainkan jari langsung berubah menjadi bersedekap.
Melansir detik.com, Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkapkan peristiwa tersebut bermula dari keterangan Prabowo yang menyinggung soal pilihan politik sang istri, Ani Yudhoyono yang baru saja tutup usia pada Sabtu (1/6) lalu.
SBY, kata dia, kecewa dan tidak nyaman dengan pernyataan Prabowo saat jumpa pers di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
“Ya ini kan bermula dari keterangan Pak Prabowo yang menyatakan bahwa beliau dipilih Bu Ani 2014, 2019. Ini kan sesuatu yang tidak elok dibicarakan, tidak baik, dan tidak patut bicara politik pada saat suasana duka,” kata Ferdinand kepada wartawan, Selasa (4/6/2019).
“(Pak SBY) Jelas kecewa dan tidak nyaman,” ujarnya.