beritaenam.com, Jakarta – Lembaga survei asal Australia, Roy Morgan merilis hasil survei terkait elektabilitas dua calon presiden Jokowi dan Prabowo Subianto. Hasilnya, Jokowi dinyatakan mengantongi suara sebesar 58 persen pada periode Januari 2019, dibandingkan dengan Prabowo yang hanya 42 persen.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily mengatakan, meski dinilai unggul, TKN akan terus bekerja untuk meraih suara swing voters.
“Walaupun kami dinilai unggul tidak membuat kami menjadi terlena atas survei tersebut. Terus terang saja kita kita menargetkan 70 persen,” ujar Ace di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (4/3).
Ace menegaskan, survei bersifat sementara. Ia pun berharap elektabilitas Paslon 01, Jokowi-Ma’ruf akan semakin naik ke angka 70 persen dengan melihat potensi kepuasan publik atas kinerja Jokowi.
“Kita nanti akan menawarkan program-program baru yang lebih meyakinkan masyarakat untuk kembali mempercayakannya Pak Jokowi,” tuturnya, seperti dikutip merdeka.com
Sebelumnya, Survei asal Australia, Roy Morgan memprediksi, Capres petahana Jokowi-Ma’ruf menangi Pilpres 2019. Dalam risetnya, Jokowi lebih banyak unggul di daerah pedesaan dibanding sang penantang Prabowo-Sandiaga.
Hasil analisa poling presidensial Indonesia yang dilakukan Roy Morgan berdasarkan lokasi, menunjukkan bahwa Jokowi memimpin perolehan suara di sebagian besar wilayah Indonesia dan memimpin dengan kuat di daerah-daerah pedesaan Indonesia.
Menurut Roy Morgan, Jokowi mendapatkan dukungan yang kuat dari wilayah pedesaan, sementara Prabowo cenderung lebih kompetitif di daerah perkotaan.
Hasil poling Roy Morgan menunjukkan bahwa di daerah pedesaan ada preferensi yang jelas mendukung Presiden Jokowi, yakni sebesar 63,5 persen dibandingkan Prabowo yang diperkirakan hanya memperoleh 36,5 persen.
Wilayah perkotaan akan menjadi daerah yang lebih kompetitif bagi capres Prabowo. Hal itu, menurut Roy Morgan, berdasarkan kinerja Prabowo yang kuat di ibukota Jakarta dan sekitarnya, termasuk di Jawa Barat, Banten, dan daerah selatan Sumatera.
Namun demikian, Roy Morgan juga memprediksi bahwa di daerah perkotaan Indonesia ada keunggulan tipis untuk Presiden Jokowi (53 persen) dibandingkan Prabowo (47 persen).
Menurut badan riset asal Australia itu, dukungan terkuat untuk Jokowi akan datang dari daerah asalnya di Jawa Tengah, dengan perolehan hampir tiga perempat suara yakni 74,5 persen untuk Jokowi dan 25,5 persen untuk Prabowo.
Dukungan yang kuat untuk Jokowi juga berasal dari provinsi Jawa Timur dan Bali, yakni dengan perkiraan perolehan dukungan sebesar 73 persen untuk Jokowi (73%) dan 27 persen untuk Prabowo.
Jokowi juga menikmati dukungan kuat di daerah-daerah utara Sumatera yang lebih terpencil, dimana dukungan untuk Jokowi diperkirakan mencapai 74 persen, sementara Prabowo hanya 26 persen.
Hasil analisa Roy Morgan lebih lanjut menunjukkan bahwa dukungan untuk capres Prabowo Subianto terkonsentrasi di provinsi asalnya, Jawa Barat dan di ibu kota Jakarta tempat Prabowo diperkirakan memimpin dengan sekitar 57 persen perolehan suara dan Jokowi 43 persen.
Sementara itu, di pulau Kalimantan, Jokowi diperkirakan akan menikmati keunggulan tipis dukungan 54 persen dibandingkan Prabowo 46 persen.
Hasil polling terbaru Roy Morgan tentang Pemilihan Presiden Indonesia itu dilakukan pada Januari 2019 terhadap 1.039 warga Indonesia berusia 17 tahun ke atas.
Berdasarkan hasil survei Roy Morgan, Jokowi mengantongi suara 58 persen pada periode Januari 2019. Berbanding Prabowo 42 persen. Hasil survei itu ditulis Roy Morgan dalam website resminya, www.roymorgan.com, pada 1 Maret 2019 lalu.
“Survei Roy Morgan menunjukkan bahwa Indonesia akan kembali memilih inkumben Jokowi untuk menjabat di periode keduanya sebagai Presiden. Jokowi mendapat dukungan 58 persen dari pemilih pada Januari, atau naik 5 persen dari (raihan suara) pada Pilpres 2014, dan kompetitornya Prabowo hanya mendapat dukungan 42 persen, atau turun 5 persen (dari Pilpres 2014),” kata CEO Roy Morgan, Michele Levine, dikutip dari situsnya, Senin (4/3).