Beritaenam.com, Jakarta – Wakil Ketua Umum Partai Hanura Gede Pasek Suardika menyoroti suasana di internal kubu capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Hal itu, ia katakan pasca PKS DKI melontarkan ancaman untuk menghentikan mesin partai jika posisi Wakil Gubenur yang dijanjikan Gerindra tak diserahkan ke PKS. Di satu sisi, Demokrat hingga kini belum menyerukan kadernya untuk memenangkan Prabowo-Sandi.
“Sebenarnya kompetisi Pilpres sudah nyaris berakhir kok. Posisi juga sudah sama-sama paham. Hanya kalau toh ramai masih sekadar bunga demokrasi,” kata Pasek saat dihubungi merdeka.com, Jumat (2/11).
Pasek menilai, wajar jika PKS meminta jatah kursi Wakil Gubernur DKI pada Partai Gerindra. Sebab, kata dia, pasangan capres-cawapres juga sudah berasal dari Gerindra.
“Kalau sekarang terjadi rebutan Wagub DKI dan mengenyampingkan Pilpres ya wajar saja. Karena PKS tahu pasangan Pilpres kan sama-sama Gerindra, sehingga kalau di DKI kembali juga sama-sama Gerindra maka terlalu banyak kalahnya PKS. Apalgi di Jabar kemarin juga sudah mengalah,” ungkapnya.
Lanjut dia, kader Demokrat juga banyak yang mendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019. Sehingga, kata pasek, terkait dukungan Pilpres 2019 di kubu Prabowo-Sandi sudah bisa dilihat secara nyata.
“Kalau Demokrat kan sudah jelas kadernya bebaskan semua mau dukung siapa. Bahkan di Bali ada yang terang-terangan dukung Jokowi,” ucapnya.