beritaenam.com, Jakarta – Hasil survei Indodata menunjukkan pemilih muslim lebih condong untuk memilih pasangan Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin ketimbang Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno.
Survei yang dilakukan sejak 24 Maret 2019 hingga 7 April 2019 menunjukkan, pemilih muslim yang memilih Jokowi-Ma’ruf sebesar 49,1 persen dan Prabowo-Sandi meraih 39,0 persen.
“Mayoritas pemilih Muhammdiyah, NU, dan lainnya lebih condong memilih Jokowi-Ma’ruf terutama dari kalangan NU,” ungkap Direktur Eksekutif Indodata Danis Wahidin, Senin, 8 April 2019.
Menurut Danis, besarnya pemilih muslim ke Jokowi-Ma’ruf tidak lepas dari masyarakat yang secara umum puas dengan kinerja Jokowi.
“Mayoritas masyarakat Indonesia puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK dengan tingkat kepuasan 66,0 persen. Tingkat kepuasan ini dirasakan hampir pada semua bidang pemerintahan. Kepuasan tertinggi dirasakan pada sektor ekonomi dengan 86,5 persen. Bidang pendidikan 85,0 persen, bidang kesehatan 84,8 persen, bidang keamanan dan hukum sebesar 83,7 persen,” kata Danis.
Danis melanjutkan, dukungan besar muslim ini juga selaras dengan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf yang masih di atas Prabowo-Sandi.
Survei Indodata menunjukkan elektabilitas Jokowi-Ma’rut sebesar 54,8 persen, Prabowo-Sandi 32,5 persen dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab (TT/TJ) sebanyak 12,7 persen.
Jika dihitung tanpa pemilih undicide voter, elektabilitas Jokowi-Ma’ruf diprediksi 62,8 persen dan Prabowo-Sandi 37,2 persen.
Di samping itu kata Danis, hasil survei Indodata juga menunjukkan jumlah masyarakat yang mengaku sebagai NU, Muhammadiyah dan lainnya meningkat 5 persen sampai 20 persen.
Keadaan ini memperlihatkan, politik identitas islam berdampak pada asosiasi organisasi keagaaman muslim Indonesia.
“Pemilih muslim memiliki karakter inklusif karena mayoritas aktif pada organisasi lainnya selain organisasi keagamaan. Pemilih muslim Indonesia juga bersifat terbuka dengan mendukung demokrasi di Indonesia,” imbuhnya.
Selain merilis hasil survei perilaku pemilih muslim di Indonesia, Indodata juga merilis survei prediksi Pemilu 2019.
Hasilnya terdapat sembilan partai besar yang diperkirakan lolos ambang batas parlemen. Yaitu PDI Perjuangan sebesar 20,2 persen, Partai Gerindra 11,5 persen, Partai Golkar 10,6 persen, PKB 8,5 persen, Partai Demokrat 7,7 persen, PKS 5,4 persen, Partai NasDem 4,7 persen, PPP 4,2 persen dan PAN 2,4 persen.
“Beberapa partai baru seperti PSI, Garuda, Perindo dan Bekarya diperkirakan tidak lolos PT. Juga ada partai lama seperti PBB dan PKPI,” pungkas Danis.
Survei Indodata ini dilakukan terhadap 1.200 responden dengan proporsi 50 persen laki-laki dan 50 persen wanita yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) pemilu 2019 di seluruh provinsi.
Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random sampling dan wawancara tatap muka. Margin of error survei ini kurang lebih 2,83 persen, dan tingkat kepercayaan 95,5 persen.