beritaenam.com, Jakarta – Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komaruddin menilai calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mendekati Partai Amanat Nasional. Sowan yang dilakukan Sandiaga kepada Ketum PAN Zulkifli Hasan dinilai memiliki maksud tertentu.
“Silaturahmi dan komunikasi politik itu bisa saja arahnya menjadi tanda merapat kepada partai,” kata Ujang, Minggu, 16 Juni 2019.
Ujang menilai sowan itu bisa menjadi sinyal Sandiaga akan meninggalkan Prabowo Subianto. Apalagi, PAN cukup aktif mendekatkan diri dengan kubu pasangan capres petahana Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Sandiaga disebut cukup pintar memilih partai untuk melanjutkan karir politik. PAN, kata Ujang, membuat Sandiaga memiliki peluang bergabung dengan kubu petahana.
“Sandiaga itu kan awalnya kader Gerindra. Mungkin saja Sandi sudah kurang nyaman di Gerindra. Karena sering berbeda jalan dengan Prabowo pascapilpres,” ujar Ujang.
Kubu Prabowo tak bisa menahan Sandiaga. Sandiaga memiliki hak menentukan masa depan politiknya. Ujang menilai wajar jika Sandiaga ingin berpaling. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu disebut memiliki potensi besar.
“Sandiaga juga tentu ingin masa depan politiknya panjang, jadi memilih partai yang nyaman dan bisa menyokong dirinya ke depan menjadi keniscayaan,” kata Ujang, seperti dikutip dari medcom.id
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengunjungi kediaman Ketua MPR Zulkifli Hasan (Zulhas).
Keduanya sempat membahas perkembangan sidang sengketa Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) yang diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Sandiaga dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga membahas kondisi perekonomian yang belum membaik karena proses politik dalam negeri saat ini. Situasi politik dianggap menyandera kepastian bagi dunia usaha dan investasi.