Beritaenam.com, Jakarta – Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto mengatakan, kunjungan Jokowi ke pasar bukan untuk menjawab tingkah calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Sandiaga Uno. Sandi belakangan ini kerap blusukan ke pasar.
Menurutnya, Jokowi melakukan hal tersebut untuk memastikan persepsi salah akan harga, di mana ini berkaitan dengan inflasi yang sebenarnya terkendali.
“Rekam jejak kepemimpinan Pak Jokowi sejak menjadi wali kota, kemudian gubernur, kemudian presiden, beliau sangat detail dengan melihat seluruh komponen-komponen yang memaju inflasi. Karena inflasi ini menjadi beban bagi rakyat miskin, dan kemudian berpenghasilan tetap,kemudian pensiunan kelas bawah,” tukas Hasto di Jl Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (19/11).
Menurutnya, dengan pengecekan secara langsung, Jokowi pun menemukan bahwa harga ternyata relatif stabil.
“Ini sekaligus untuk merespons, untuk mereka yang mengatakan kemiskinan kita meningkat, itu kan sebagai sebuah upaya-upaya politik, tetapi setelah dilakukan pengecekan di lapangan itu harga-harga relatif stabil,” lanjutnya.
Sementara itu, Juru Bicara TKN, Lena Maryana Mukti juga mengingatkan, Jokowi memang sudah selalu turun langsung ke masyarakat untuk melihat keadaan jauh sebelum Sandi melakukannya.
Menurutnya, klaim perihal ekonomi dari kubu Prabowo terbukti tidak tepat dengan data yang ada. Hal itu juga semakin dibuktikan ketika Jokowi turun langsung ke pasar untuk melihat ukuran tempe dan harga nasi ayam.
“Dan menurut saya apa yang dimainkan terutama oleh Pak Sandi, Sandi Uno ini agak membahayakan untuk para pedagang,” tutur Lena, sepeti dikutip dari merdeka.com
“Maksudnya, beliau juga menyadari kalau terlalu mendramatisasi situasi sampai tempe yang disebutkan setebal ATM, kemudian daya beli masyarakat menurun, itu juga bisa berimbas kepada pedagangnya sendiri, karena pedagang juga bisa marah ya,” ia melanjutkan.
Lena mengatakan, bahkan sudah ada pedagang yang marah atas klaim tempe setebal ATM oleh Sandi ini. Yaitu, pedagang pasar yang tergabung dalam Komite Pedagang Pasar (KPP).
Menurut Lena, mereka menilai kampanye Pilpres 2018 Sandiaga Uno telah memojokkan mereka dan menimbulkan kegelisahan.