Media Briefing bersama Trend Micro membahas hal yang menarik terkait “Prediksi Keamanan Siber di Tahun 2021”.
Sejak kita memasuki era “New Normal”, banyak perusahaan menerapkan sistem bekerja dari rumah (work from home- WFH).
Meskipun awalnya sulit karena risiko karyawan work from home, namun kebijakan ini mampu diadaptasi dengan sangat cepat oleh perusahaan.
Perusahaan bisa memberikan berbagai macam pilihan tools yang ramah bagi karyawan agar tetap bisa berkomunikasi.
Ketika karyawan menggunakan Zoom, Skype, atau Google Meeting, ketika melakukan work from home channel yang dipakai juga adalah email.
Memberi edukasi agar perusahaan aman, tatkala para karyawan melakukan WFH. Dimana banyak pekerja yang mengakses data perusahaan melalui jaringan rumah dan perangkat pribadi.
Hal ini mengakibatkan meningkatnya angka kejahatan siber di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Trend Micro Incorporated (TYO: 4704; TSE: 4704)
Laporan prediksi Trend Micro, Turning the Tide, memprediksi bahwa kejahatan siber di tahun 2021 akan secara khusus menargetkan jaringan rumah sebagai jalur utama yang membahayakan Teknologi Informasi (TI) perusahaan dan jaringan IoT (Internet of Things).
“Kami memprediksi serangan yang menargetkan data dan jaringan perusahaan akan lebih agresif,” ujar Laksana Budiwiyono, selaku Country Manager untuk Trend Micro Indonesia.
Dalam jumpa pers online itu, dipaparkan oleh Laksana Budiwiyono, bahwa pada masa pandemi, Indonesia mengalami kejahatan siber cukup tinggi yang memanfaatkan situasi COVID-19.
Pada Kuartal 3 2020, Trend Micro mendeteksi bahwa Indonesia merupakan negara dengan peringkat pertama di dunia yang mendapat serangan malware yang berkaitan dengan COVID-19 dengan jumlah 11.088.
Selain itu serangan Email Spam yang memanfaatkan COVID-19 juga cukup banyak terjadi di Indonesia, yaitu sebanyak 11.889, angka ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat satu se Asia Tenggara dalam kategori serangan Email Spam berkaitan dengan COVID-19.
Trend Micro, perusahaan yang berdiri sejak 1998 ini memperingatkan bahwa kejahatan siber dapat masuk dari pribadi karyawan atau menjebol layanan back-end.
“Tim keamanan perlu melipatgandakan pelatihan para karyawan sebagai pengguna teknologi, memperkuat deteksi dan respon, serta mengontrol akses secara adaptif,” masih dalam penjelasan Country Manager untuk Trend Micro Indonesia.
Keamanan TI perlu menjadi prioritas untuk mengatasi kompleksitas lingkungan hibrid – yaitu di mana data kerja dan pribadi datang dalam satu perangkat.
Karena serangan kejahatan siber kemungkinan akan memilih mengeksploitasi celah yang ada dalam kolaborasi online dan produktivitas perangkat lunak setelah datanya terbuka, dibandingkan dengan zero-days.
Poin pertama adalah, kita perlu mendorong edukasi dan pelatihan karyawan untuk lebih memahami tentang bagaimana cara terbaik dalam menjaga keamanan perusahaan.
Maksudnya ketika membawa pekerjaan ke rumah, termasuk pelarangan untuk menggunakan perangkat pribadi.
Kemudian mempertahankan kontrol akses yang ketat untuk jaringan perusahaan maupun jaringan rumah, termasuk zero trust.
Menggandakan praktik terbaik keamanan dan program manajemen patch dan Meningkatkan deteksi ancaman dengan ahli keamanan untuk melindungi pekerjaan di cloud, email, endpoint/ PC, jaringan, dan server sepanjang waktu
Kejahatan siber akan terus mengikuti kemanapun uang berada – mencari imbalan terbaik atas aksinya. Perusahaan dan tim keamaan harus tetap gesit dan waspada untuk tetap selalu berada beberapa langkah di depan para penjahat siber.
Sebagai pemimpin global dalam keamanan siber, membantu dan membuat dunia aman dalam bertukar informasi digital.
Memiliki lebih dari 30 tahun pengalaman sebagai ahli keamanan, penelitian ancaman global, dan inovasi berkelanjutan.
Trend Micro memberikan ketahanan bagi bisnis, pemerintahan, dan pelanggannya melalui solusi yang terhubung ke seluruh pekerjaan di cloud, endpoints/ PC, email, IIoT, dan jaringan.
Solusi itu diperkuat dengan strategi keamanan XGen ™ dan ditambah dengan kemampuan teknik pertahanan terhadap ancaman yang berkembang dari waktu ke waktu.
Dioptimalkan untuk kondisi prima dan memiliki kecerdasan ancaman yang dapat dibagikan untuk perlindungan yang lebih baik dan lebih cepat.
Memiliki lebih dari 6.700 karyawan di 65 negara, serta penelitian dan kecerdasan ancaman global paling canggih di dunia, Trend Micro membantu organisasi untuk melindungi konektivitas dunia mereka. www.trendmicro.com
baca juga majalah edisi cetak: Klik ini