Beritaenam.com
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia
No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia
No Result
View All Result
Beritaenam.com
No Result
View All Result
Home Nasional

Ulama: Penghapusan Panggilan Kafir sesuai Bahtsul Masail NU

admin by admin
04/03/2019
in Nasional
0
Ulama: Penghapusan Panggilan Kafir sesuai Bahtsul Masail NU
7
SHARES
102
VIEWS

beritaenam.com, Solo – Media sosial beberapa hari terakhir dipenuhi dengan komentar pro dan kontra terkait penghapusan panggilan kafir untuk warga negara Indonesia yang menganut keyakinan nonmuslim. Penghapusan ini dinilai sebagai langkah maju untuk meredam agama sebagai alat politik.

Menanggapi beragam pendapat ini, ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Yogyakarta, Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq menyatakan penghapusan panggilan kafir ini sesuai dengan Bahtsul Masail NU.

“Agar tidak ada lagi yang menyebut kafir bagi warga negara Indonesia,” katanya usai memberikan tausiyah di acara Kenduri Nusantara yang diadakan di Benteng Vastenburg Surakarta, Minggu.

Ia menambahkan aturan tersebut sudah sejak dulu ada dan saat ini kembali ditegaskan bahwa tidak boleh ada yang menggunakan istilah kafir.

“Ketika orang Indonesia yang disebut rakyat, tidak boleh saling men’judge’,” ujarnya.

Ia juga meminta agar warga Indonesia tidak mudah pesimistis terhadap kondisi yang terjadi saat ini. Ia mengatakan Indonesia akan maju ke depannya karena memiliki potensi besar.

“Jangan pesimistis jadi orang Indonesia. Katanya Indonesia bubar, hindari kata seperti itu. Seperti juga ada doa ‘kalau tidak menang terus siapa yang mau menyembahMu’,” jelasnya seperti dilansir Antara.

Menurut dia, doa tersebut juga merupakan bentuk rasa pesimistis seseorang terhadap kondisi yang ada. Ia juga menilai doa tersebut bukan merupakan ancaman terhadap Tuhan.

“Itu bukan mengancam Tuhan, dia tidak ‘ngerti’ saja. Itu doa perang Badar ketika menghadapi orang melawan Rasulullah, kalau dipakai sekarang kan jadinya aneh,” tegasnya.

Sementara itu, disinggung mengenai adanya pihak-pihak yang terus membuat polemik terkait penghapusan panggilan kafir untuk nonmuslim, Gus Muwafiq tidak ingin ambil pusing.

“Kalau masalah goreng itu memang hobinya goreng. Kalau saya ya setuju, kan saya pengurus NU,” katanya.

Tags: KafirNahdlatul UlamaUlama NU
Previous Post

Hadiri Deklarasi Pakatan Relawan Melayu, Surya Paloh: Saya Berharap Jokowi Menang di Sumsel

Next Post

Imam Besar Al Azhar: Poligami Bisa Jadi Ketidakadilan Bagi Wanita

admin

admin

Next Post
Imam Besar Al Azhar: Poligami Bisa Jadi Ketidakadilan Bagi Wanita

Imam Besar Al Azhar: Poligami Bisa Jadi Ketidakadilan Bagi Wanita

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Beritaenam.com berisi orang-orang profesional. Sudah lulus Uji Kompetensi Dewan Pers. Berintegritas dan berpengalaman di dunia jurnalistik.

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan

No Result
View All Result
  • Kawula Muda
  • Catatan Agi
  • Viral
  • Seks
  • Berita Jaringan Media Digital Indonesia

© 2022 Beritaenam - PT. Dua Tujuh Delapan