Beritaenam.com, Jakarta – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) untuk tidak terlalu mengutamakan pembahasan politik. Dia menyarankan ICMI memperkuat bidang-bidang keilmuan untuk menjawab persoalan bangsa saat ini.
“ICMI ini harus memperkuat kelompok-kelompok keilmuan, siapa yang bicara tentang teknologi, tentang sosial, tentang ekonomi, tentang kewirausahaan. Kelompok-kelompok itu yang harus diperkuat ICMI. Karena kalau tidak, maka pertemuan-pertemuannya akhirnya menjadi pertemuan politik, siapa dukung siapa, (paslon) nomor satu atau nomor dua,” kata JK seperti dilansir dari Antara, Sabtu (8/12).
Dia mengingatkan, apabila organisasi cendekiawan, seperti ICMI, terlalu banyak membahas politik, maka persoalan perekonomian, teknologi di Tanah Air akan tertinggal dan dikesampingkan khususnya selama tahun politik jelang Pemilu.
Akibatnya, kegiatan perekonomian akan terus dikerjakan oleh kalangan pengusaha tanpa ada regenerasi.
“Akhirnya, tiap kali mau pemilu, mau pilkada, semua menghadap atau meminta dukungan atau restu daripada mereka yang menguasai ekonomi. Akhirnya, setelah menang politiknya, kadang-kadang ada daerah yang mengendalikan itu yang punya ekonomi (uang),” jelas politisi Golkar ini.
Sebagai pengusaha dan politikus, JK mengatakan, tidak sedikit para pelaku ekonomi turut terlibat dalam kegiatan politik di suatu daerah atau negara.
Hal itu terjadi karena di setiap tahun politik, kegiatan perekonomian selalu dikesampingkan karena sebagian besar masyarakat fokus pada pemenangan calon tertentu.
“Sebenarnya, di belakang politik itu ada penguasaan ekonomi yang kemudian mengontrol politiknya. Itu terjadi dimana-mana, bukan hanya di sini, di Amerika juga lobi-lobi politik oleh para pengusaha itu besar sekali pengaruhnya dalam pengambilan keputusan pemerintahan,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia berharap organisasi kemasyarakatan yang melibatkan para cendekia harus dapat melihat persoalan bangsa secara luas.
“Kita hanya bisa membawa kesejahteran dan kemakmuran itu apabila kita dapat menguasai ekonomi, teknologi dan politik secara bersamaan. Mari sama-sama kita kembali bahwa penguasaan di bidang ekonomi, teknologi itu harus menjadi bagian utama daripada pembicaraan ini,” tutup JK.