beritaenam.com, Jakarta – “Ayo Kuliah di Malaysia” merupakan titel yang dikedepankan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, bekerja sama dengan Education Malaysia Indonesia (EMI) dan Q Study yang ditujukan kepada para pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di negeri jiran.
Lewat kata sambutan di hadapan para guru Bimbingan Karier se Jabotabek, Deputy Direction General of Higher Education, Dato’ Prof. Ir. DR. Mohd Saleh Jaafar mengungkapkan terhadap kegiatan di dunia pendidikan ikut menyertakan sebanyak 19 universitas, terdiri dari 6 universitas negeri dan 13 universitas swasta dan internasional yang berada di Malaysia, dengan cara jelajah tur Jawa dan Sumatera.
Rangkaian Jelajah tur Jawa dari “Ayo Kuliah di Malaysia”, berawal dari Denpasar (20/4), Surabaya (21/4), Cirebon (24/4), Jakarta (27/4), dan Bandung (28/4).
Selanjutnya pada bulan Mei untuk jelajah tur Sumatera dengan mengunjungi beberapa kota, sebut saja; Banda Aceh (11/5), Medan (12/5), Pakanbaru (17/5), Palembang (18/5), dan Padang (19/5).
“Malam ini saya mengcapkan terima kasih kepada para guru Bimbingan Karier yang telah menjadi partner terbaik untuk menginformasikan kepada pelajar yang ingin meanjutkan kuliahnya di Malaysia,” kata Saleh Jaafar lewat sambutan di hadapan sekitar 80-an guru, di Four Points by Sheraton, Thamrin, Jumat (26/4) malam lalu.
Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya dengan “Ayo Kuliah di Malaysia”. Yang membanggakan ternyata ada terdapat 11 ribu mahasiswa asal Indonesia yang tersebar di beberapa universitas, sementara di Malaysia juga tercatat sebanyak 170 ribu mahasiswa asing dari 162 negara.
Menteri Penasehat (Pendidikan) Kedutaan Besar Malaysia, Jakarta, Profesor Madya Dr. Mior Harris Bin Mior Harun mengatakan, animo pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan kuliah di Malaysia, sebanyak 70 persen angkanya diisi oleh mahasiswa strata satu, dan sisanya mahasiswa strata dua atau setingkat magister.
“Jadi calon mahasiswa dari Indonesia kebanyakan memilih ilmu sosial, sebutlah manajemen, bisnis atau komunikasi yang menjadi jurusan favorit. Dari ilmu-ilmu itu menduduki 70 persen, dan sisanya mahasiswa dari Indonesia memlih ilmu teknik. Kalau melihat dari segi bidang sebenarnya tak ada bidang yang utama, apalagi universitas di Malaysia punya sekitar 500 jurusan, jadi tak ada jurusan yang dominan, ya?” papar Mior Harris kepada beritaenam.com seraya menebar senyuman.
Tinggi animo pelajar Indonesia meneruskan kuliah di Malaysia, Mior Harris mengungkapkan, pertama karena jarak tempuh yang terbilang singkat antara Indonesia – Malaysia, sekitar 2 Jam. Juga bila membanding dengan kampus swasta di Indonesia, universitas di Malaysia menerapkan biaya yang murah sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
“Makanya kita memberikan tagline, ‘Terjangkau dan Terakui’ untuk pendidikan tinggi di Malaysia. Apalagi Malaysia punya mutu pendidikan yang sama baik dengan di Eropa, suda sewajarnya kalau mahasiswa Indonesia menjatuhkan pilihan di beberapa universitas di Malaysia,” ucapnya.
Sementara itu, dalam daftar Southeast Asia’s Best Universities 2019 yang dikeluarkan oleh QS Ranking 2019. Sebanyak 5 universitas negeri dan 1 universitas swasta di Malaysia, yaitu; Universitas Malaysia (peringkat ke-3), Universitas Kebangsaan Malaysia (peringkat ke-4), Universitas Sains Malaysia (peringkat ke-6), Universitas Teknologi Malaysia (peringkat ke- 7). Sedangkan di Indonesia, Universitas Indonesia menduduki peringkat ke-9 dan Universitas Gajah Mada berada di peringkat ke-14.
Kedepannya terhadap dunia pendidikan di Malaysia, Mior Harris mengemukakan, dalam waktu dekat akan membangun universitas Indonesia swasta di Malaysia. “Sehingga untuk lebih memudahkan calon mahasiswa yang ingin bersekolah di Malaysia. Kedepan kita mempunyai impian untuk menggaet 20 ribu mahasiswa dari Indonesia yang mau berkuliah di Malaysia,” tukasnya.
Sementara hari Minggu (28/4) ini, Jelajah Tur Jawa “Ayo Kuliah di Malaysia” menyambangi kota Bandung, tepatnya pameran pendidikan berlangsung di The Luxton Hotel, Bandung. (ASA)