Beritaenam.com — Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Joko Agus Setyono, secara resmi membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II angkatan ke-34 di Hotel Tavia Heritage, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Pelatihan ini menjadi yang pertama diadakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan tujuan melahirkan pemimpin-pemimpin baru yang inovatif, mampu menciptakan perubahan, dan memiliki kompetensi sesuai standar level jabatan.
“Peningkatan kompetensi sesuai level jabatan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah salah satu langkah penting dalam mewujudkan cita-cita pendiri bangsa, yaitu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,” ujar Sekda Joko pada Senin, 12 Agustus 2024.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 107 hari, mulai dari 12 Agustus hingga 13 Desember 2024. Dalam angkatan ke-34 ini, terdapat 30 peserta, terdiri dari 29 pejabat tinggi pratama di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dan satu peserta dari Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia.
“Kesuksesan para pemimpin terletak pada kemampuan mereka melahirkan pemimpin baru yang berkompetensi dan amanah dalam menjaga tanggung jawab. Oleh karena itu, Pemprov DKI Jakarta memberikan kesempatan kepada seluruh ASN yang memenuhi syarat untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II ini, guna mengembangkan kompetensi dan menciptakan inovasi perubahan,” tambah Sekda Joko.
Selain itu, Sekda Joko juga menekankan pentingnya sosialisasi kamus kompetensi untuk eselon 1, 2, 3, dan 4, agar lebih sering dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan para ASN memenuhi syarat nilai yang dibutuhkan dan sesuai dengan standar jabatan eselon. Pemprov DKI Jakarta juga mulai mensyaratkan seluruh pegawai untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) minimal 40 jam dalam setahun.
Pada pelatihan ini, seluruh peserta akan ditantang untuk membuat proyek perubahan di lingkungan kerja masing-masing. Proyek inovasi tersebut harus memiliki unsur kebaruan, baik itu inovasi yang diciptakan sendiri maupun yang dikembangkan dari karya orang lain.
“Proyek perubahan yang sukses adalah proyek yang dapat diterapkan di instansi kita dan memiliki efek tular ke instansi lain. Itu yang akan mendapat nilai tertinggi. Terlebih jika peserta mampu mengembangkan inovasi karya orang lain di lingkungan kerjanya. Saya yakin para peserta mampu menciptakan inovasi dalam mencapai visi Jakarta sebagai kota global,” pungkas Sekda Joko.