Beritaenam.com | Seni tidak hanya menjadi sarana menyalurkan bakat dan kreativitas, tetapi juga menjadi media untuk dikenal dan menghasilkan pendapatan. Salah satu seniman yang memanfaatkan hal ini adalah Amalia Pradifera (26), yang menggabungkan kecintaannya pada seni lukis dengan keramik sebagai media utama karyanya.
Amalia, atau yang akrab disapa Amel, telah menunjukkan minat dalam seni lukis sejak usia 6 tahun. Saat itu, lingkungannya mendorong kreativitas anak-anak melalui berbagai aktivitas seni, termasuk melukis. “Sejak kecil sudah mulai melukis, kebiasaan ini masih terus saya jalankan hingga sekarang,” ujar Amel.
Seiring berjalannya waktu, kecintaannya terhadap seni membawanya mendirikan Clay Cafe, sebuah studio di kawasan Tebet, Jakarta, yang resmi diluncurkan pada tahun 2023. Clay Cafe menawarkan pengalaman melukis di atas berbagai objek keramik, seperti gelas, mangkuk, hingga celengan, yang menjadi favorit pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga dewasa.
“Clay Cafe diluncurkan dengan konsep melukis di atas keramik, dan ternyata mendapat respon yang sangat positif. Antusiasme masyarakat luar biasa,” jelas Amel.
Dalam menjalankan usahanya, Amel tak bergerak sendirian. Ia bekerja sama dengan pabrik rumahan untuk memenuhi kebutuhan bahan keramik di Clay Cafe. Kualitas bahan lokal yang mudah diakses membuat Amel semakin yakin bahwa potensi seni melukis di atas keramik bisa lebih dikembangkan di Indonesia.
Selain mengelola Clay Cafe, Amel juga aktif mengadakan berbagai workshop melukis di sekolah-sekolah dan berbagai acara yang diselenggarakan pihak swasta. Ia menekankan pentingnya memperkenalkan seni kepada anak-anak sejak dini sebagai cara untuk menumbuhkan kreativitas mereka.
“Saat ini, workshop masih seputar Jabodetabek, tetapi saya juga pernah diundang untuk mengisi acara di Bandung dan Bali,” ungkapnya.
Amel juga berharap bahwa ke depannya akan lebih banyak wadah untuk seni melukis di atas keramik di Indonesia. Ia membandingkan dengan negara-negara seperti Kanada dan Australia, di mana seni keramik banyak diminati dan bahkan barang-barang keramik mereka diimpor dari berbagai negara.
“Di Indonesia, kita memiliki bahan yang berlimpah, jadi saya ingin seni ini semakin dikenal dan dimanfaatkan dengan baik di sini,” tutupnya.