beritaenam.com, Jakarta – Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief meminta Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memutus hubungan dengan setan gundul yang memanfaatkan premanisme. Apa kata Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi?
“Apa yang disampaikan Bang Andi agak aneh ya, di mana beliau menyebut meminta pasangan Prabowo dan Sandi untuk memutus hubungan dengan setan gundul. Lah ini kan sangat aneh sekali, saya aja nggak ngerti hubungan seperti apa yang dimaksud Bang Andi dan setan gundul mana saya juga nggak ngerti,” kata anggota BPN Prabowo-Sandi, Ali Lubis saat dimintai tanggapan, Selasa (11/6/2019).
Ali mengaku juga tak mengerti maksud setan gundul yang memanfaatkan premanisme. Menurutnya, Prabowo dan Sandi selalu mengambil langkah sesuai konstitusi, contohnya mengajukan gugatan sengketa hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Bagi Ali, Prabowo merupakan negarawan sejati dan mencintai bangsa ini. Dia menegaskan Prabowo selalu bersikap selaras dengan konstitusi.
“Terakhir saya ingin mengatakan Pak Prabowo itu seorang negarawan, patriot sejati dan sangat mencintai bangsa Indonesia dan itu udah beliau buktikan sejak beliau menjadi prajurit TNI, bahkan ketika beliau juga kalah dalam pertarungan Pilpres 2014, tidak ada satu pun tindakan beliau yang bersifat inkonstitusional. Bahkan, beliau hadir di pelantikan Pak Jokowi waktu itu,” ucap Ali.
Senada dengan Ali, anggota BPN Saleh Partaonan Daulay mengaku lelah menghadapi pernyataan-pernyataan Andi Arief.
Namun, yang perlu diingat, kata Saleh, jika ada tuduhan-tuduhan terkait sesuatu, mesti harus dibuktikan karena kalau tidak, orang akan menganggap itu sebagai angin lalu.
“Misalnya, siapa yang dimaksud setan gundul? Itu harus disebut dan ditunjuk langsung. Itu kan menyisakan tanda tanya,” kata Saleh.
“Capek menanggapi yang begituan. Masih banyak pekerjaan yang lebih produktif. Lagian, tidak berpengaruh juga kok pernyataan-pernyataan begitu,” imbuhnya, seperti dikutip dari detik.com
Saleh lantas menyinggung sikap politik Demokrat. Jika memang punya sikap berbeda dengan BPN, Saleh mempersilakan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu keluar.
“Kalau Demokrat punya sikap politik lain, kan tidak perlu menyebut hal yang aneh-aneh. Tinggal langkah tegap dan keluar gelanggang. Sesederhana itu kan?” ucap Saleh.