Beritaenam.com, Jakarta – ‘Pertobatan’ La Nyalla berbalik mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin bikin geger politik nasional. Apakah La Nyalla effect yang pernah memotori Prabowo-Hatta di Pilpres 2014 membawa untung besar buat Jokowi-Ma’ruf?
“Jadi La Nyalla effect ini efektif untuk segmen pemilih wong cilik yang bisa dijangkau door to door. Jadi baru efektif kalau dia mau militan bertarung seperti di Pilpres 2014, membuat tabloid door to door,” kata Founder LSI, Denny JA, Rabu (12/12/2018).
Sebaliknya, jika La Nyalla hanya sebatas bicara seperti potong leher jika Prabowo menang di Madura dan lainnya, tidak akan efektif. Kalangan Medsos tidak mudah dipengaruhi oleh isu sensasional.
“Jadi, dalam pertarungan capres ini, memang ada segmen pemilih yang bisa dipengaruhi isu sensasional dan tidak. Yang bisa dipengaruhi umumnya pemilih menengah ke bawah yang pendidikannya rata-rata SMP paling banyak SMA yang penghasilannya Rp 2-3 juta,” kata Denny.
Jumlah segmen pemilih ini sangat besar, yakni hampir 60 persen.
“Tapi sulit sekali menjangkau mereka karena mereka tidak main media sosial, dan mereka tidak menonton berita di TV, mereka menonton sinetron, dangdut, dan segala macam. Ini hanya bisa dijangkau door to door,” ungkap Denny.
“Makanya dulu tabloid yang door to door itu bisa efektif karena itu menjangkau mereka, itu yang La Nyalla mengakui dia ikut berperan di sana,” katanya.
Nah, dengan bergesernya La Nyalla ke kubu Jokowi, tentu pasukan attack Prabowo berkurang. Namun kembali lagi, kehadiran La Nyalla baru efektif buat Jokowi kalau tak sekedar bicara.
“Artinya, memang seberapa kuat omongan La Nyalla ini diikuti oleh gerakan door to door, kalau hanya percakapan di social media tidak kuat karena segmen yang perlu dipengaruhi ini door to door, segmen tabloid black campaign itu, nah sekarang masalahnya seberapa militan La Nyalla bertarung,” pungkas Denny, seperti dikutip dari detik.com
La Nyalla memang telah menyatakan kapok mendukung Prabowo dan sudah sowan ke Ma’ruf Amin dan menyatakan siap Jokowi-Ma’ruf di Pilpres 2019.
La Nyalla bahkan sesumbar ‘potong leher saya’ kalau Prabowo menang di Madura, dia juga mengungkap kesaksian menggelegar sebagai salah satu yang turut mengembuskan berbagai isu negatif lainnya tentang Jokowi saat Pilpres 2014.
“Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan ‘Obor Rakyat’ di Jawa Timur, Madura,” kata La Nyalla setelah bertemu Ma’ruf Amin kemarin.