Beritaenam.com — Dian Sastrowardoyo, aktris kenamaan yang mengawali karirnya di dunia hiburan setelah menjadi juara Cover Girl majalah Gadis pada tahun 1996, kini kembali mempersembahkan karya terbarunya. Dian, yang telah lama dikenal melalui perannya di berbagai film dan video klip, akan tampil dalam film berjudul “Kotak” di Festival Indonesia Bertutur 2024.
Sejak memulai kariernya di dunia model, Dian segera merambah ke dunia akting. Karirnya dimulai dengan menjadi model dalam video klip band populer seperti Sheila on 7, The Fly, dan Kla Project. Pada tahun 2000, Dian mendapatkan peran pertamanya dalam film indie berjudul Bintang Jatuh karya Rudi Sudjarwo. Meskipun hanya ditayangkan di kampus-kampus, film ini berhasil mencuri perhatian dan membuktikan kemampuan akting Dian.
Kini, Dian siap menyapa penggemar melalui film Kotak, yang akan diputar pada Selasa, 13 Agustus mendatang di TONYRAKA Art Museum, Ubud. Film ini menghadirkan refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan alam, tema yang sangat relevan dengan kehidupan modern saat ini.
Dalam sebuah konferensi pers, Dian menjelaskan bahwa tema utama dari film Kotak adalah bagaimana manusia modern sering kali terputus dari alam akibat gaya hidup perkotaan. Film ini mengeksplorasi dua tipe manusia dengan hubungan yang berbeda terhadap alam dan bagaimana pengalaman masa kecil serta pola pengasuhan dapat memengaruhi kedekatan tersebut.
“Seringkali kita yang tinggal di kota besar merasa jauh dari alam, karena kita tidak terbiasa berinteraksi dengan lingkungan alamiah sejak kecil. Dalam film ini, saya mengangkat tema inner child dan bagaimana pengasuhan masa kecil membentuk hubungan kita dengan alam,” ujar Dian. Dia menambahkan, banyak dari kita yang tidak memiliki referensi bagaimana cara berinteraksi dengan alam karena orang tua kita juga tidak membiasakan hal tersebut.
Menurut Dian, semua yang kita pelajari tentang kehidupan terbentuk sejak masa kecil. Untuk mendekatkan diri kembali pada alam, kita perlu melakukan “reprogramming” terhadap diri kita sendiri. “Kita perlu kembali ke masa kecil, memaafkan orang tua kita yang mungkin tidak mengenalkan kita pada alam, dan mulai belajar memperkenalkan diri kepada alam lagi,” tambahnya.
Film Kotak diharapkan dapat menginspirasi penonton untuk merefleksikan hubungan mereka dengan alam serta bagaimana pengalaman masa kecil berperan dalam membentuk pola tersebut. Dian mengajak penonton tidak hanya menikmati keindahan sinematografi tetapi juga merenungkan arti penting hubungan manusia dengan lingkungan sekitar.
Sebagai ikon Indonesia Bertutur 2024, Dian juga berbagi pandangannya tentang peran perempuan dalam pewarisan kebudayaan. Menurutnya, perempuan memiliki peran penting sebagai pendidik, baik di ranah formal maupun informal, yang dapat memengaruhi generasi berikutnya dalam hal kesenian dan kebudayaan.
“Perempuan sering kali berperan sebagai pendidik dalam keluarga, mengajarkan berbagai aspek kehidupan kepada anak-anak dan cucu-cucu mereka. Dalam hal kebudayaan dan kesenian, kedekatan seorang ibu atau sosok perempuan dalam keluarga dengan budaya dan seni sangat memengaruhi sejauh mana anak-anak mereka merasa akrab dengan nilai-nilai tersebut,” ujar Dian.
Film Kotak dan keterlibatan Dian dalam Festival Indonesia Bertutur 2024 menjadi bukti komitmennya dalam mengangkat isu-isu penting melalui seni dan film. Dian Sastrowardoyo terus menunjukkan kepeduliannya terhadap seni, budaya, dan lingkungan, serta memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.