beritaenam.com, Yogyakarta – Cawapres nomor Urut 01 Maruf Amin menghadiri acara tasyakuran sukses Pemilihan Umum serentak 2019 di Daerah Istimewa Yogjakarta di Yogyakarta, Rabu (24/4/2019). Acara tersebut digelar Habib Hilal Al Aidid dan Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (NU) DIY.
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang juga selaku tuan rumah menjelaskan, acara tersebut merupakan tasyakuran atas terpilihnya Kyai Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024.
“Yang kita muliakan Wakil Presiden terpilih Prof Dr KH Ma’ruf Amin,” kata Yahya di disambut dengan teriakan salawat.
Yahya Cholil menjelaskan, memanggil Ma’ruf dengan sebutan Wapres terpilih bukan tanpa sebab. Ia mengacu pada hasil quick count atau hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei menunjukan pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin unggul dari Prabowo – Sandiaga Uno.
Selain itu hasil sementara real count KPU juga menunjukan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01 itu unggul.
“Ini bukan mendahului, tapi sekadar cerminan dari keyakinan kita terhadap ilmu pengetahuan yang diwakili ilmu statistik berupa hasil ‘quick count’. Insya Allah tidak akan meleset dari hasil KPU yang akan ditetapkan 22 Mei mendatang,” katanya.
Yahya Cholil mengatakan, nikmat tersebut merupakan hasil pilihan mayoritas ulama nahdiyin.
“Tidak ada yang bisa mengingkari dan menutupi-nutupi nikmat dari hasil sawadul a’dlom NU ini. Seperti yang lalu-lalu, pilihan mayoritas ulama ini selalu menggerakkan sejarah bangsa Indonesia,” katanya, seperti dilansir dari Antara.
Ia mengatakan, pilihan para ulama NU untuk mendukung Joko Widodo dan Ma’ruf Amin dalam Pilpres 2019 ini sebagai pilihan strategis seperti dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
“Belajar dari sejarah, nikmat besar sekarang ini pasti akan melahirkan tantangan dan persoalan besar bagi NU. Kita doakan Kiai Ma’ruf Amin sebagai aktor yang melahirkan sawadul a’dlom NU ini selalu dinaungi Allah SWT,” katanya.