Jakarta – Hanung Bramantyo kembali berkolaborasi dengan rumah produksi MD Pictures untuk menghadirkan film terbarunya yang berjudul “Ipar Adalah Maut”. Film ini mengangkat drama keluarga yang dibalut dengan sentuhan religi, mengisahkan kehancuran rumah tangga akibat perselingkuhan.
Film ini diadaptasi dari kisah nyata yang dibagikan oleh akun TikTok @elizasifaa pada Februari 2023. Cerita tersebut dikemas dalam bentuk video yang terbagi menjadi 24 bagian.
Sinopsis “Ipar Adalah Maut”
Cinta memang sulit ditebak. Nisa (Michelle Ziudith), seorang wanita muda, menikah dengan dosennya, Aris (Deva Mahenra), yang dikenal cerdas, religius, dan memiliki pesona luar biasa. Pernikahan mereka tampak sempurna, apalagi setelah kelahiran putri mereka, Raya. Aris digambarkan sebagai sosok suami yang mencintai keluarga.
Namun, masalah datang tanpa diduga. Ibu Nisa menitipkan putri keduanya, Rani (Davina Karamoy), untuk tinggal bersama Nisa dan Aris. Rani yang awalnya menjaga jarak dengan Aris, perlahan membuka celah hubungan terlarang. Di belakang Nisa, Aris mengkhianati pernikahan mereka dengan adik kandung istrinya sendiri.
Respon Penonton
Pada hari pertama penayangannya, Rabu (13/6), film ini berhasil menarik 153.557 penonton. Banyak penonton yang meluapkan kemarahan mereka terhadap sosok Aris, suami yang berselingkuh dengan adik iparnya. Karakter Aris diperankan dengan apik oleh Deva Mahenra, sedangkan Nisa diperankan oleh Michelle Ziudith dan Rani oleh Davina Karamoy.
Ira, seorang penonton setia bioskop Indonesia, berbagi pengalamannya menonton film ini: “Baru kali ini nonton bioskop denger teriakan jengkel disertai sumpah serapah. Tapi Ipar Adalah Maut emang gila sih. Drama perselingkuhan yg berpotensi cringe berhasil dikemas Hanung Bramantyo sebagai sajian melodrama emosional yg pelan-pelan akan meremukkan hati penonton. Bagus!”
Kekuatan Akting dan Penyutradaraan
Pengarahan Hanung Bramantyo yang sensitif serta akting ciamik para pemainnya membuat film ini sangat berkesan. Michelle Ziudith berhasil memancing simpati penonton, sementara Deva Mahenra dan Davina Karamoy memerankan karakter mereka dengan begitu baik hingga membuat penonton merasakan emosi yang mendalam.
“Momen (Michelle bilang) jijik itu mantep sih! sementara Deva Mahenra & Davina Karamoy beneran minta dilempar cobek, memungkinkan tiap emosi tersampaikan,” tambah Ira.
Film ini tidak hanya menampilkan drama perselingkuhan, tetapi juga menggambarkan dampak merusak dari perselingkuhan dan pengkhianatan yang menjalar luas. “Ku bisa rasakan betapa sakitnya Nisa sehingga mustahil tak menitikkan air mata sambil menyuarakan sumpah serapah di 30 menit terakhirnya yg mencabik-cabik hati tak karuan itu,” ungkap Ira.
Kembalinya Hanung Bramantyo dengan film melodrama emosional ini menunjukkan kepiawaiannya dalam mengemas cerita yang berat menjadi sajian yang mampu menyentuh hati penonton. “Ipar Adalah Maut” menjadi bukti bahwa drama perselingkuhan yang berpotensi cringe bisa diolah menjadi cerita yang memikat dan penuh emosi.