Beritaenam.com — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mendukung langkah Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BPOB) dalam berkolaborasi dengan Muhammadiyah Center for Entrepreneurship and Business Incubator (MCEBI). Mereka akan melaksanakan kegiatan Inkubasi Bisnis Berbasis Kompetisi bagi pelaku ekonomi kreatif (ekraf) di Kawasan Pariwisata Borobudur.
Nia Niscaya, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, menjelaskan dalam acara “The Weekly Brief With Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, bahwa program ini bertujuan memperkuat Jejaring Desa Wisata (Jadesta). Jadesta juga menjadi nomine Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Borobudur.
“Kemenparekraf mengapresiasi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang terjalin dalam pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Nia.
Rangkaian kegiatan Inkubasi Bisnis Berbasis Kompetisi akan diselenggarakan pada 26 – 28 Juli 2024 di Obyek Wisata Goa Kreo, Desa Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, dan Kampus Universitas Muhammadiyah Semarang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang.
Bisma Jatnika, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan Badan Otorita Borobudur, menyampaikan bahwa dari 17 pelaku ekraf desa wisata yang diseleksi, hanya 8 yang akan terpilih.
“Kami berharap kompetisi ini dapat menjadi agen perubahan. Kami berkomunikasi dengan Bu Endang dari MCEBI untuk memastikan peserta yang dilatih memiliki semangat tinggi dan visi ke depan,” kata Bisma.
Bisma berharap program ini bisa menjadi pemicu semangat pelaku ekraf di desa wisata lain untuk berkembang melalui kegiatan Inkubasi Bisnis Berbasis Kompetisi.
“Ada 4 desa wisata dari Kabupaten Semarang, 2 dari Kota Semarang, 6 dari Kabupaten Kendal, dan masing-masing 1 desa wisata dari Blora, Wonosobo, Batang, Temanggung, dan Jepara,” tambahnya.
Endang Rudiatin, Ketua MCEBI, berharap program ini menghasilkan pelaku usaha yang kreatif, inovatif, dan beretika. “Peserta akan melakukan business matching dan bertemu dengan jejaring pengusaha seperti pengusaha hotel dan restoran,” ujar Endang.